Lansia Rentan Bunuh Diri, Ini Penjelasannya
Spesialis kesehatan jiwa dr. Nahlini Muhdi, Sp.KJ (K) menyebutkan, lansia (lanjut usia) merupakan kelompok kedua yang rentan untuk melakukan bunuh diri. Setelah kelompok pertama di antara usia 17 sampai 39 tahun.
"Pada dasarnya bunuh diri itu bukan untuk mengakhiri hidup. Tapi untuk menghentikan rasa nyeri, baik itu nyeri fisik maupun nyeri jiwa. Lansia merupakan kelompok yang rentan untuk mengalami nyeri ini. Ada yang nyeri karena sakit atau ada nyeri jiwa, mungkin karena kesepian ditinggal anaknya atau pasangannya," ujar dr. Nahlini Muhdi dalam acara Prevent Suicide Now yang diselenggarakan oleh SMF Kesehatan Jiwa RSUD Dr. Soetomo.
Dokter yang akrab disapa Nahlini ini menjelaskan, lansia rentan terhadap bunuh diri karena terkadang lansia banyak yang tak memiliki aktivitas, harus tinggal sendiri karena semua anaknya sudah besar. Apalagi jika pasangan juga sudah tiada.
"Hal-hal ini yang membuatnya depresi. Depresi yang tak tertangani dengan baik tentu akan mengarah pada tindakan percobaan bunuh diri," kata dokter yang juga ketua SMF Kedokteran Jiwa RSUD Dr. Soetomo.
Menurut Nahlini, gejala atau tanda bunuh diri pada lansia hampir sama dengan gejala bunuh diri pada umumnya. Seperti sering menyendiri, menarik diri dari pergaulan, dan depresi yang tak tertangani.
Tapi gejala ini biasanya tersamarkan, Lanjut Nahlini, karena lansia banyak menghabiskan waktunya di rumah, tinggal sendirian di rumah. Jadi gejala itu seolah biasa pada lansia.
"Gejalanya mungkin bisa dikenali dari kata-katanya. Misal saya sudah tua untuk apa hidup lagi, daripada sendiri lebih baik mati saja. Kata-kata ini sudah mengisyaratkan kalau dia putus asa," jelas Nahlini.
Kalau sudah ada gejala dari kata-katanya, ujar Nahlini, sebaiknya jangan ditinggalkan. Temani dia, dengarkan keluh kesahnya. Agar dia tidak punya kesempatan untuk berpikir atau melakukan bunuh diri.
Selain ditemani, imbuhnya, memberikan pengertian cara mengatasi masalah yang baik juga diperlukan dalam hal ini. Memberinya masukan bukan hanya sekadar melalukan justifikasi pada orang tersebut.
"Awal dari terpikirnya bunuh diri ialah masalah yang tak teratasi. Kalau seseorang dapat mengatasi masalahnya dengan baik tentu tindakan bunuh diri ini bisa dicegah," tutupnya.
Advertisement