Lansia Ini Olah Daun Rambat Tumbuh di Teras Rumah jadi Es Cincau
Usia senja tak menyurutkan semangat Sumiasih (60 tahun), lansia asal Desa Bawangan, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang dalam mencari nafkah. Sudah empat tahun terakhir, Sumiasih berjualan es cincau di kawasan Pasar Daerah Ploso. Bahan bakunya pun tak dicarinya sampai jauh, namun cukup dari daun rambat yang tumbuh di pekarangan rumahnya.
Ditemui Ngopibareng.id, Sumiasih bercerita kisahnya berjualan es cincau yang berpindah-pindah tempat. “Dulu masih belum di sini, masih di dekat rumah Bawangan sana. Trus diberi tahu sama tetangga, kalau jualan di sekitar pasar rame. Nggih pun, tak dorong gerobake,” ungkap wanita yang akrab disapa Bu Sih ini.
Es cincau hijau Bu Sih berada di pojok luar sisi utara Pasar Ploso. Lapaknya menjadi salah satu yang paling dicari pengunjung pasar saat lelah berbelanja. Buka mulai pukul 08.00 hingga 13.00. Setiap hari, lapak es cincau Bu Sih selalu ramai pembeli. Baik pembeli dari pengunjung pasar maupun pengendara motor yang lewat.
Ia melanjutkan cerita, niat berjualan awalnya hanya untuk memanfaatkan daun rambat bahan baku cincau yang tumbuh di pekarangan rumahnya. Saat itu pembelinya juga masih terbatas di sekitar rumah saja.
Namun karena peminat es cincau terus meningkat Bu Sih memesan meja yang dimodifikasi dengan roda bagian bawah dan ruang untuk panci cincau. Meja itu pun dipakai berjualan di lokasi tak jauh dari rumahnya.
“Awal jualan ya masih pindah-pindah, masio di depan pasar. Baru pas diberi izin ndek pojok akhire yawis netap di sini,” tambahnya. Satu gelas es cincau dibandrol Rp 3.000. Selain dalam wadah gelas, Bu Sih juga melayani permintaan dari para bakul mlijo (pedagang sayur keliling).
“Biasanya untuk lijo bungkusan lebih kecil karena dijual lagi, jadi harganya murah hanya Rp 2.000,” imbuhnya. Bu Sih menambahkan, es cincau dibuat dari campuran sari daun rambat dengan santan kelapa, dan ditambah sirup gula merah.
Selain kenyal dan mengenyangkan, kudapan ini juga memiliki banyak manfaat. Cincau memiliki 6,23 gram kandungan serat. Kandungan serat ini bisa mencegah penyakit degenerative yakni penyakit jantung koroner. Kandungan lainnya adalah 122 kalori dan 6 gram kandungan protein yang baik bagi tubuh.
Selain diolah menjadi kudapan dengan cara dihaluskan lalu diambil sarinya (diperas), cincau juga dipercaya sebagai herbal alternatif penurun demam, penyembuh desentri dan pengontrol darah tinggi dengan cara direbus daunnya menjadi seperti teh.