Lansia dan Balita Suspect Corona di Kabupaten Probolinggo
Setelah sebelumnya dilaporkan ada seorang lanjut usia (lansia) menjadi pasien dalam pengawasan (PDP) atau suspect Corona, kini jumlah PDP di Kabupaten Probolinggo bertambah menjadi dua orang. Yang terbaru, seorang bocah bawah lima tahun (balita) juga dinyatakan suspect Corona.
Balita berusia tiga tahun itu sebelumnya punya riwayat bepergian bersama orangtuanya ke Surabaya. Surabaya dikenal sebagai "zona merah" penyebaran Coronavorus Disease 19 (Covid-19).
“Balita itu diajak orangtuanya menghadiri resepsi pernikahan kenalan orangtuanya di daerah episentrum lokal penyebaran virus Corona, tepatnya Surabaya,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Percepatan Covid-19 Pemkab Probolinggo, dr. Anang Budi Yoelijanto kepada wartawan, Sabtu, 21 Maret 2020 sore.
Dikatakan sebelumnya, Jumat, 20 Maret 2020, seorang perempuan berusia 66 tahun dinyatakan kategori PDP. Lansia tersebut baru pulang dari ibadah umrah di Tanah Suci.
Satgas sudah menjalankan protokol kesehatan terkait Corona dalam menangani kedua PDP itu. "Pasien lansia kami rujuk ke rumah sakit di Sidoarjo, sedang yang balita kami kirim ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang," kata Anang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo itu menambahkan, pasien lansia dikirim ke rumah sakit di Sidoarjo, Sabtu pukul 13.30 WIB. Sedangkan pasien balita dirujuk ke RSSA Malang di hari yang sama pukul 15.00.
“Keduanya sudah tiba di rumah sakit masing-masing dan langsung menjalani perawatan,” katanya.
Dengan demikian, hingga Sabtu malam ini, Satgas Penanganan Percepatan Covid-19 Pemkab Probolinggo sudah menangani dua suspect corona. Satgas juga menangani 164 orang dengan risiko (ODR) dan 9 orang dalam pemantauan (ODP).
“Yang jelas, hingga hari ini belum Satgas belum menemukan pasien yang positif Corona,” kata mantan Direktur RSUD Waluyo Jati, Kraksaan, Kabupaten Probolinggo.
Sebaran Merata
Persebaran ODR dan ODP, kata dr. Anang, hampir merata di beberapa kecamatan di Kabupaten Probolinggo. "Persebarannya merata, mulai Kraksaan, Gading, Tongas, Leces, Dringu, dan yang terbanyak di Paiton dan Sukapura," katanya.
Dokter Anang memprediksi, ODR dan ODP ini bisa bertambah jika melihat perkembangan persebarannya. Termasuk yang PDP, tidak menutup kemungkinan juga bertambah.
Dikatakan setiap orang berpotensi menjadi penyebar (carrier) virus Corona. “Hanya saja, kita tidak menyadarinya apa sudah terjangkit atau belum," ujarnya.
Untuk mencegah penyebaran virus corona semakin meluas, Pemkab Probolinggo mengimbau, warga membatasi diri dengan tidak berkunjung ke tempat-tempat ramai. Upaya lain berupa penyemprotan fasilitas umum dan fasilitas sosial dengan cairan disinfektan.