Langkah Strategis Agar Pelajar SMA Terhindar dari Paham Radikal
Oleh Ali Mashuri dan Sukma Nurmala
Kecakapan digital mengacu pada kemampuan individu untuk menggunakan teknologi digital dengan baik dan bijak. Salah satunya melalui literasi digital yang berfungsi untuk mengasah kemampuan dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan memahami informasi yang tersebar di media sosial, serta membedakan antara informasi yang valid dan hoaks.
Salah satunya dalam bentuk sosialisasi mengenai kecakapan digital untuk mencegah pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) terpapar paham Islam radikal. Paham Islam radikal merupakan pandangan yang ekstrem terhadap ajaran agama Islam yang bisa mendorong individu atau kelompok untuk mengadopsi ideologi yang keras, radikal, atau bahkan terwujud dalam bentuk kekerasan dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
Paham ini kerap kali tidak mewakili mayoritas umat Islam yang mengamalkan ajaran agamanya yang damai dan tidak terlibat dalam tindakan ekstrem.
Lalu, mengapa hal ini penting bagi pelajar SMA? Perlu dipahami bahwa upaya pencegahan dan pendidikan yang baik di jenjang sekolah sangatlah penting untuk mencegah penyebaran paham Islam radikal.
Sebagaimana kita ketahui bahwa akses internet dan media sosial sangatlah mudah memperoleh berbagai jenis informasi, termasuk konten ekstremis.
Pelajar SMA yang tidak memiliki pemahaman digital yang baik (misalnya pengetahuan yang memadai tentang cara berperilaku, berpikir kritis, dan berkomunikasi secara aman dan etis dalam lingkungan digital) berpotensi rentan terhadap paparan ini, apalagi kelompok-kelompok ekstremis sering menggunakan platform online untuk merekrut anggota baru, menyebarkan propaganda, dan indoktrinasi ekstremis/ memengaruhi individu dengan paham radikal yang tersembunyi di balik layar.
Selain itu, tanpa adanya pemahaman yang memadai tentang apa itu paham radikal dan bagaimana mengidentifikasinya, pelajar SMA mungkin tidak menyadari tanda-tanda peringatan dan bahaya potensi yang menyertainya.
Oleh karena itu, memberikan pengetahuan dan kecakapan digital yang baik harapannya bisa membantu pelajar SMA menjadi lebih sadar, bijak, dan aman dalam menjelajah dunia digital, sembari mencegah mereka terpapar paham radikal atau ekstremisme yang berpotensi merugikan.
Kami memberikan sosialisasi kepada pelajar SMA di SMA BSS Malang. Sosialisasi yang diberikan ini meliputi empat aspek, yaitu (1) aspek pengetahuan pelajar mengenai radikalisme, (2) aspek pengetahuan mengenai radikalisme Islam, (3) aspek pengetahuan mengenai kecakapan atau literasi digital di sekolah, dan (4) aspek pengetahuan mengenai kecakapan digital dalam ranah pemikiran atau kognitif serta dalam ranah sosial emosional sebagai penangkal paham Islam radikal.
Secara keseluruhan, sosialisasi dapat dinyatakan sukses. Bukti keberhasilan ini adalah skor atau nilai di empat aspek pengetahuan yang lebih tinggi setelah peserta diberikan materi sosialisasi (tahap post-test) dibandingkan dengan sebelum partisipan diberikan materi sosialisasi (tahap pre-test).
Dengan demikian, para peserta setelah mengikuti sosialisasi menjadi lebih paham mengenai radikalisme, radikalisme Islam, kecakapan digital, dan kecakapan digital kognitif serta sosial emosional sebagai penangkal paham Islam radikal.
Hasil terakhir berkaitan dengan penilaian peserta terhadap program sosialisasi, yang bisa dinyatakan sangat positif. Secara khusus, peserta menilai bahwa mereka menerima, memandang berguna, efisien, efektif, serta baik dan benar program sosialisasi sebagai bekal mereka untuk mengetahui dan menolak paham Islam radikal di Indonesia.
Ke depannya sosialisasi ini tidak hanya bertujuan untuk melindungi pelajar SMA dari bahaya ekstremisme, namun juga memberdayakan mereka untuk menjadi warga digital yang cerdas dan bertanggungjawab, yang dapat berkontribusi positif dalam masyarakat digital yang semakin kompleks.
*Penulis adalah Tim Pengabdian Masyarakat Departemen Psikologi FISIP Universitas Brawijaya