Langkah Antisipatif BPOM Kasus Gagal Ginjal Anak Lagi
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengonfirmasi temuan dua kasus pada anak yang teridentifikasi pada akhir Januari dan awal Februari 2023. Kasus itu ditemukan setelah sebelumnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim tidak ada lagi penambahan korban gagal ginjal akut sejak November 2022.
Dalam kasus baru tersebut, salah satu pasien balita Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) meninggal dunia. Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyebut, obat Praxion dikaitkan dengan kasus GGAPA. Padahal, obat produksi PT Pharos Indonesia itu dinyatakan aman berdasarkan hasil uji Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Saat dialog bertema "Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Muncul Lagi" di Media Center MPR/DPR/DPD, Gedung Nusantara II Kompleks Parlemen, Senayan, Syahril menyebut korban adalah anak berusia 1 tahun dan mengalami demam, pada 25 Januari 2023.
Anak tersebut diberikan obat sirup penurun demam yang dibeli di apotek dengan merk Praxion. Pada 28 Januari 2023 atau tiga hari kemudian, anak itu mengalami batuk, demam, pilek, dan tidak bisa buang air kecil (Anuria). Pasien kemudian dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta, untuk mendapatkan pemeriksaan. Hingga pada 31 Januari mendapatkan rujukan ke Rumah Sakit Adhyaksa.
"Dikarenakan ada gejala GGAPA maka direncanakan untuk dirujuk ke RSCM, tetapi keluarga menolak dan pulang paksa. Pada tanggal 1 Februari, orang tua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang IGD, dan pasien sudah mulai buang air kecil," kata Syahril.
Lalu 1 Februari, pasien kemudian dirujuk ke RSCM untuk mendapatkan perawatan intensif sekaligus terapi fomepizole. Namun, tiga jam setelah di RSCM pada pukul 23.00 WIB pasien dinyatakan meninggal.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta BPOM segera mengimbau perusahaan farmasi agar menarik secara sukarela atau voluntary withdrawal obat-obat sirop yang memiliki kandungan Etilen Glikol/Dietilen Glikol (EG/DEG) yang melampaui ambang batas. Hal ini merupakan langkah cepat untuk mencegah makin banyaknya kasus GGAPA.
Berikut langkah antisipatif BPOM kasus gagal ginjal anak lagi:
Adapun terkait dua kasus baru gagal ginjal akut yang salah satunya diketahui mengonsumsi obat sirup merek Praxion, pihaknya telah melakukan pengujian tujuh sampel.
Tujuh sampel tersebut, di antaranya sampel sirup obat sisa pasien, sampel sirup dari peredaran, dan sampel sirup dari tempat produksi dengan nomor batch/bets yang sama dengan sampel yang dikonsumsi oleh pasien.
Lalu, sampel sirup dengan batch/bets yang berdekatan dengan sampel sirup sisa obat pasien, sampel bahan baku sorbitol yang digunakan dalam proses produksi, dan sampel sirup lain yang menggunakan bahan baku dengan nomor bets yang sama.
Hasilnya, sampel obat Praxion dan sampel bahan baku obat aman digunakan sepanjang sesuai aturan pakai. Obat dan bahan baku tersebut sudah sesuai ketentuan atau standar yang ada di Farmakope Indonesia.
Advertisement