Lanal Banyuwangi Usul Dua Kru KRI Nanggala 402 Jadi Nama Jalan
Dua warga Banyuwangi yang menjadi korban dalam musibah tenggelamnya Kapal Selam KRI Nanggala 402 di perairan utara Bali diusulkan menjadi nama jalan di wilayah Banyuwangi.
Dua nama itu adalah Serka Mes (Anumerta) Dedi Hari Susilo Sertu Ede (Anumerta) Pandu Yudha Kusuma. Usulan ini telah disampaikan Lanal Banyuwangi kepada Forkopimda.
“Kaitan nama jalan itu suatu usulan. Saya sudah mengusulkan kepada Forkopimda,” jelas Komandan Lanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Eros Wasis, Rabu, 16 Juni 2021.
Dia berharap usulan dua patriot asal Banyuwangi sebagai nama jalan itu bisa direalisasikan. Dia menyebut, nama dua prajurit terbaik asal Banyuwangi ini bisa disematkan pada jalan yang belum ada namanya.
Di Lingkar Ketapang Banyuwangi
Dia mencontohkan jalan lingkar Ketapang yang hingga kini belum ada namanya. “Ataupun nama jalan yang kecilpun tidak apa-apa seperti di depan Lanal ini,” ungkapnya.
Dia menambahkan, usulan ini sebagai wujud perhatian karena dua prajurit TNI AL yang gugur dalam tugas itu. Jika hal itu terealisasi itu akan menjadi kebanggaan bagi keluarga awak KRI Nanggala 402 tersebut.
“Saya rasa keluarga sangat mendukung sekali. Kami komunikasi terus dengan keluarga. Dan sangat bangga sekali jika itu bisa di wujudkan. Sungguh kebahagian dan kebanggan tersendri bagi keluarga korban,” ujarnya.
Selain mengusulkan dua orang itu sebagai nama jalan, Lanal Banyuwangi juga berencana membuat monumen di sekitar Lanal Banyuwangi atau di kawasan Taman Makam Pahlawan yang ada di sekitar Pantai Boom.
“Kami akan buat satu memori, kronologisnya time per time, semuanya. Yang terlibat siapa saja, dari negara mana saja, sampai terakhir 3 juni,” tegasnya.
Lanal Banyuwangi Menunggu SK
Saat ini, Lanal Banyuwangi masih menunggu Surat Keputusun bahwa dua prajurit itu dijadikan sebagai pahlawan. Karena saat ini, proses SAR sampai salvage (penyelamatan) KRI Nanggala 402 sudah selesai. Sebab, kata dia, ini bukan bencana nasional lagi tapi internasional karena kapal selam ini sangat sulit untuk diselamatkan.
“Salvage sudah selesai 3 Juni 2021 karena memang sulit diangkat di kedalaman 800 meter itu, sulit itu prosesnya. Tiga kapal China sudah pamit, kita farewel kembali ke negaranya,” pungkasnya.
Advertisement