Lanal Banyuwangi Gelar Latihan Tempur dengan Protokol Kesehatan
Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi diserang dua pesawat tempur tak dikenal, Selasa, 24 November 2020, pagi. Akibat serangan itu, sebuah bangunan di bagian belakang Lanal Banyuwangi terbakar. Beruntung tidak ada korban dalam peristiwa itu. Prajurit Lanal Banyuwangi dengan sigap berhasil menghalau pesawat tak dikenal tersebut dengan bantuan KRI Karang Pilang.
Serangan tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB. Tiba-tiba saja dua pesawat tempur tak dikenal datang dari arah perairan selat Bali. Kedatangan pesawat tak dikenal ini berhasil dideteksi radar yang ada di Lanal Banyuwangi.
“Ada serangan udara...serangan udara,” ujar Personil TNI AL melalui pengeras suara.
Dengan sigap, seluruh anggota Lanal Banyuwangi menempati pos tempur masing-masing. Dengan kemampuan yang mereka miliki, para prajurit TNI AL ini segera menyesuaikan diri dan membentuk formasi untuk menghalau dua pesawat tersebut. KRI Karang Pilang yang kebetulan bersandar di Dermaga Lanal Banyuwangi ikut membantu menghalau pesawat tersebut.
“KRI Karang pilang kebetulan sandar disini, otomatis begitu ada keadaan darurat KRI Karang Pilang atau KRI apapun melaksanakan peran jadi dia siaga tempur juga,” ujar Komandan Lanal Banyuwangi Letkol Laut (P) Joko Setiyono.
Hanya dalam hitungan menit, dua pesawat tersebut berhasil dihalau. Api yang membakar bangunan akibat serangan pesawat berhasil dipadamkan petugas pemadam kebakaran yang dibantu personil Lanal Banyuwangi.
Serangan pesawat tempur di Lanal Banyuwangi ini bagian dari skenario latihan gladi tempur yang digelar Lanal Banyuwangi. Kegiatan ini rutin digelar untuk menguji kemampuan seluruh prajurit Lanal Banyuwangi. Tidak hanya kemampuan dalam pertempuran, tetapi juga kemampun lain seperti software, surat menyurat dan disiplin parjurit dalam menggunakan senjatanya masing-masing.
“Kita Lanal Banyuwangi kedatangan tim uji gladi tugas tempur dari Koarmada II Surabaya yang bertujuan untuk menguji kegiatan kita di Lanal sesuai fungsi dan tugas kita. Ini kegiatan untuk melatih kemampuan kita,” jelasnya.
Skenario gladi tempur ini, menurut Danlanal, Markas Komanda Lanal Banyuwangi mempertahankan diri dari serangan musuh. Baik itu dari kapal atas air ataupun dari pesawat udara. Oleh karena itu, Lanal Banyuwangi bekerja sama dengan Akademi Penerbang Banyuwangi untuk melakukan simulasi seolah ada pesawat yang akan menyerang Lanal Banyuwangi.
Dia menambahkan, karena masih dalam masa pandemi covid-19, gladi tempur ini dilaksanakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan. Seluruh prajurit yang terlibat tetap menggunakan masker. Tim penilai dari Surabaya juga sudah menjalani swab.
“Kita kemarin hari Jumat untuk prajurit sebelum latihan juga sudah rapid. Kita yakinkan prajurit kita yang bergiat semuanya non reaktif,” tegasnya.
Dia menegaskan, kemampuan parjurit Lanal Banyuwangi ini bisa diaplikasikan ke lingkungan sekitar. Karena saat ini dalam situasi menjelang Pilkada, prajurit TNI AL juga bisa membantu tugas Kepolisian dalam melakukan pengamanan.
“Jadi kita juga punya SOP untuk penanggulangan huru-hara jadi kita bisa aplikasikan terhadap lingkungan ataupun daerah kita bertugas,” pungkasnya.
Advertisement