Lampu Stadion Surajaya Lamongan Jauh di Bawah Standar
Tim Kementerian PUPR BPPW Jawa Timur kembali menemukan kekurangan standar kelayakan Stadion Surajaya Lamongan. Kali ini, terkait fasilitas sarana pendukung pertandingan, yakni lampu stadion dan sound system.
Terutama soal lampu penerangan untuk pertandingan malam hari atau ketika situasi lapangan gelap karena faktor cuaca. Dari pengamatan dan pengukuran dengan alat khusus, tenyata hasilnya jauh dari standar yang ditentukan.
Ketua Panpel Persela Lamongan Mahfud ketika dikonformasi ngopibareng.id mengatakan, Ivan Pratama Setiadi, salah seorang anggota tim Kementerian PUPR BPPW Jawa Timur) menyebutkan kekuatan atau daya pancar lampu Stadion Surajaya hanya 560 lux.
"Padahal, kalau tidak salah standar 1.200 lux. Makanya tadi dibilang sama Pak Ivan jauh di bawah standar," katanya, Rabu 2 Nopember 2022 malam.
Mahfud turut mendampingi survei Tim Kementerian PUPR BPPW Jawa Timur bersama UPT Stadion Surajaya Wahyu dan seorang manajemen Persela, Rizal.
"Tapi, beberapa lampu yang yang ada memang ada juga yang tidak menyala. Kalau soal ceck list sound system, tidak banyak komentar," imbuh Mahfud, yang akrab disapa Lepok itu.
Kedatangan Tim Kementerian PUPR BPPW Jawa Timur ke Stadion Surajaya Lamongan ini kali kedua. Sebelumnya, tim melakukan ceck list struktur bangunan, pada Senin 31 Oktober lalu. Tim menemukan beberapa hal yang dinilai tidak layak.
Di antaranya ditemukan kolom pecah-pecah, beton kropos, dan besi korosi.
Diketahui, survei sejumlah stadion di merupakan buntut dari tragedi Kanjuruhan. Selanjutnya, Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada Kementerian PUPR untuk melakukan ceck list beberapa stadion.
Kebetulan PUPR BPPW Jawa Timur mendapat rekomendasi untuk melakukan ceck list untuk lima stadion di Jawa Timur, termasuk Stadion Surajaya. Adapun ceck list yang dilakukan meliputi administrasi, arsitektur dan sebagainya. Apapun hasilnya dilaporkan ke pusat.