Lampion Mesir hingga Drum, Tradisi Unik selama Ramadan di Dunia
Kedatangan bulan suci Ramadan disambut dengan berbagai tradisi berbeda di dunia. Mulai dari menyalakan lampion seperti di Mesir, hingga ritual Paduan di sore menjelang sahur pertama di Indonesia.
Lampion di Mesir
Dilansir dari The Muslim Vibe, Mesir punya cara unik untuk merayakan bulan Ramadan. Mereka akan menyalakan lampion yang didesain dengan bentuk unik, di setiap senja.
Tradisi menyalakan 'fanous' ini bermula dari Dinasti Fatimid, ketika Kalifah Al-Mu'izz li-Din Allah disambut dengan parade lampion setibanya di Kairo. Hingga hari ini, tradisi ini menjadi yang paling meriah selama Ramadan. Lampion akan menyala di sepanjang jalan, setiap senja selama Ramadan.
Bangun Sahur di India
Setiap sahur, beragam cara unik dilakukan untuk membangunkan warga. Di sejumlah wilayah di Indonesia dikenal adanya patrol, membangunkan sahur dengan memukul bambu dan berbagai alat lain, sambil berkeliling.
Di India, ada tradisi 'seheriwalas di New Delhi. Tradisi yang berasal dari era Mughal itu, dikenal dengan cara membangunkan sahur sambil menyenandungkan nama Nabi Muhammad dan Allah. Lantunan suara yang indah itu dibacakan untuk membangunkan sahur.
Terompet Unik di Maroko
Tradisi di Maroko pun unik. Ada kebiasaan yang disebut dengan 'nafar'. Bentuknya adalah sekelompok laki-laki yang berkeliling membawa terompet, untuk membangunkan penduduk agar sahur.
Terompet ditiup untuk mengingatkan jika waktu salat Subuh sudah dekat. Tak sembarangan, terompet yang ditiup memiliki nada dan melodi yang membuat warga merindukan tibanya Ramadan kembali.
Drum Tradisional di Roma
Warga keturunan Roma di Albania juga memiliki cara unik untuk memulai puasa di setiap harinya. Sekelompok laki-laki berjalan berkeliling dengan memainkan alat musik tradisional bernama 'lodra'.
Alat musik berupa drum tradisional itu akan dibunyikan untuk menandai dimulainya sahur dan menjelang waktu berbuka. Menandakan waktu berkumpul bersama keluarga untuk makan sahur atau berbuka selama Ramadan.