Lampau Target WHO, Indonesia Genjot Terus Vaksin
Pemerintah terus menambah stok vaksin agar mencukupi kebutuhan untuk program vaksinasi nasional. Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong menyebut, saat ini, Indonesia telah melampaui target WHO untuk jumlah penduduk yang telah divaksinasi. Lebih dari 109 juta penduduk Indonesia telah mendapatkan dosis lengkap, lebih dari 40% sebagaimana ditargetkan WHO sampai dengan akhir tahun ini.
Meski begitu, dia memastikan, program vaksinasi akan terus dipercepat dan diperluas hingga seluruh target sasaran berhasil divaksinasi. Untuk itu, kedatangan vaksin bertahap yang terus-menerus sangat dibutuhkan.
"Pemerintah mengajak seluruh masyarakat Indonesia yang belum divaksinasi, untuk segera divaksinasi guna melindungi diri dan keluarga," katanya.
Terkait varian Omicron yang telah masuk ke Indonesia, Usman menegaskan, pemerintah terus mengoptimalkan upaya tanggap darurat guna mencegah penularan varian Omicron, mulai dari memperketat karantina dari luar negeri hingga terus menggaungkan imbauan agar masyarakat menunda perjalanan ke luar negeri.
Menurutnya, berbagai kebijakan dalam merespons masuknya varian Omicron disusun dengan mempertimbangkan dan melibatkan masukan dari berbagai pakar dan petugas di lapangan. Sebagai bentuk antisipasi penyebaran, lanjutnya, pemerintah sudah meningkatkan whole genome sequencing sekaligus memperketat masa karantina perjalanan dari luar negeri. Pemerintah juga akan meningkatkan surveilans dan kontak erat.
Walaupun sejauh ini varian omicron belum menunjukan karakter yang membahayakan nyawa, terutama bagi pasien yang sudah mendapatkan vaksin, Usman mengingatkan, bahwa Presiden Jokowi tetap mengimbau masyarakat untuk segera menuntaskan vaksinasi bagi yang belum. Pemerintah juga akan mempercepat vaksinasi, terutama pada kelompok lansia, untuk memperkecil risiko keparahan jika tertular COVID-19.
Usman juga meminta masyarakat untuk menyikapi masuknya varian Omicron dengan tetap tenang, meningkatkan kewaspadaan, serta menaati protokol kesehatan. Upaya dan kerja sama antara semua pihak ini dibutuhkan agar tidak terjadi penyebaran lokal varian Omicron.
"Tidak hanya itu, pemerintah akan menyiapkan infrastruktur seperti rumah sakit dan obat-obatan untuk mengantisipasi dampak buruk varian Omicron," ujar Usman.