Lamongan Rawan Kebakaran
Musim kemarau yang berkepanjangan, harus membuat warga Jawa Timur semakin waspada. Termasuk juga warga Lamongan. Apalagi dalam sepuluh hari terakhir ini, kota yang terkenal dengan kuliner soto ayam ini terjadi sepuluh kali kebakaran. Kebakaran itu antara lain:
1. Kebakaran rumah milik pasangan Mbah Kasiyam dan Mbah Kasri
Kebakaran ini terjadi di Dusun Tegalrejo,RT02/RW 04 Desa Kalen, Kecamatan Kedungpring, pada 9 Oktober 2018 lalu sekitar pukul 21.45 WIB.
Data dari UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Babat, menyebut penyebab kebakaran bersumber dari dari tungku yang menjalar membakar dinding . Petugas Damkar Babat harus mengerahkan dua unit mobil Damkar untuk memadamkan api. Dalam peristiwa tersebut empat rumah habis terbakar dengan kerugian sekira Rp 150 juta.
2. Kebakaran Stadion Surajaya Lamongan
Kebakaran ini paling menyita publik Lamongan. Kebakaran yang terjadi pada 12 Oktober lalu bermula dari bagian sebelah selatan stadion. Api terus membesar karena di sepanjang lorong tribun banyak terdapat tumpukan kayu. Kepala UPT Damkar Lamongan Rusdijanto saat dikonfirmasi belum bisa memastikan penyebab kebakaran stadion. "Yang jelas bukan disebabkan korsleting listrik," ujar Rusdijanto
3. Kebakaran di Gowah, Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran,
Kebakaran ini terjadi pada Jumat 19 Oktober 2018 lalu, sekira pukul 21.16 WIB. Rumah dan toko onderdil motor milik Safi'i habis dimakan api.
Dari keterangan Kepala UPT PMK Kecamatan Paciran Sholihin peristiwa kebakaran terjadi bermula saat Safi'i sedang menambal ban. "Saat sedang menyalakan tungku tambal ban, korban juga mengisi bahan bakar pada sepeda motor, tahu-tahu api dari tungku menyambar ke bahan bakar sehingga terjadi kebakaran, " kata Sholihin.
Seketika api berkobar-kobar dan membakar rumah dan toko milik Safi'i. Sedikitnya 5 mobil PMK dari UPT Damkar Paciran, dibantu damkar dari UPT Lamongan dan UPT Damkar Babat dikerahkan hingga api baru bisa dijinakkan.
Dalam kebakaran itu Safi'i mengalami luka bakar pada tubuhnya. Tidak ada korban jiwa namun total kerugian diperkirakan mencapai Rp82 juta.
4. Kebakaran Rumah Sulastri
Berselang satu hari berikutnya, Sabtu 20 Oktober 2018 kebakaran terjadi di rumah Sulastri (70) Warga Desa Bedahan, Kecamatan Babat. Keterangan dari Komandan Regu (Danru) UPT Damkar Babat, Agung Supriadi menyebut jika kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik.
Dari percikan api konsleting listrik kemudian membakar dinding rumah yang terbuat dari kayu jati. Api dengan cepat membesar membakar rumah dan warung gado-gado berukuran 16 x 25 meter. Tidak ada korban jiwa sedang kerugian diperkirakan mencapai Rp200 juta.
"Kebakaran rentan terjadi akibat korsleting listrik dan tungku atau kompor yang lupa dimatikan, " kata Danru Damkar Babat, Agung Supriadi. (tok)