Lambat, Target Vaksin Booster Baru Tercapai 27,85 Persen
Sebanyak 65,34 juta warga Indonesia telah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau penguat (booster) per Sabtu, 5 November 2022, berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan (Satgas) COVID-19.
Pada Sabtu jumlah warga yang mendapatkan dosis penguat bertambah 79.077 orang hingga secara keseluruhan menjadi 65.344.938 orang. Angka itu mewakili 27,85 persen dari target vaksinasi COVID-19 yang ditetapkan 234.666.020 orang.
Vaksinasi dosis keempat atau penguat kedua juga sudah diberikan pada 680.210 orang. Dosis keempat ini diberikan pada tenaga kesehatan.
Sementara itu Satgas COVID-19 juga mengungkap vaksinasi dosis pertama sudah dilakukan pada 205.184.682 orang setelah bertambah 8.812 orang pada Sabtu.
Kasus COVID-19 di Indonesia saat ini sedang mengalami peningkatan, yakni 4.717 kasus pada Sabtu. Total kasus COVID-19 di Indonesia sejak diumumkan resmi pada 2 Maret 2020 sudah mencapai 6.517.630.
Pada Sabtu tercatat 2.930 orang sembuh dari wabah ini yang membuat total kesembuhan menjadi 6.322.920 orang. Jumlah kasus harian kematian per Sabtu bertambah 93 orang. Hingga saat ini 158.807 orang telah meninggal di Indonesia karena COVID-19 .
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra mengatakan kasus COVID-19 di Indonesia kembali meningkat disebabkan beberapa faktor. Mulai dari penyebaran varian baru XBB, rendahnya pencapaian vaksinasi booster, hingga lemahnya testing serta tracing.
Ia mengatakan kombinasi sejumlah faktor itulah yang kemudian menyebabkan kasus konfirmasi positif di Indonesia kembali meningkat beberapa waktu terakhir.
"Pertama vaksinasi kita lambat, yang kedua testing kita juga masih lemah, yang ketiga perilaku kita bebas, yang keempat ada varian XBB yang baru," kata Hermawan saat dihubungi, Sabtu 5 November 2022.
Sementara itu, Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengatakan penyebaran varian XBB menjadi salah satu faktor peningkatan jumlah kasus di Indonesia. "Utamanya disebabkan oleh kehadiran XBB yang pastinya enggak mungkin hanya belasan, banyak sekali," ujarnya.
Apalagi, kata Dicky, penyebaran varian baru XBB itu dibarengi dengan lemahnya testing serta tracing. Sebab, sejauh ini, sebagian besar kasus konfirmasi itu terdeteksi dari hasil pemeriksaan di fasilitas kesehatan.
"Sebagian besar dari kasus yang terdeteksi itu sebenarnya ada gejala, makanya mereka akhirnya mendatangi layanan kesehatan atau melakukan test di tengah pasifnya testing kita," ucap Dicky.
Dicky menyebut hal ini perlu direspon secara serius oleh pemerintah. Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah tak bisa hanya mengandalkan vaksinasi untuk mencegah penyebaran.
"Ini tidak boleh direspon dengan hanya mengandalkan vaksinasi, harus direspon juga bukan dengan hanya vaksinasi booster tapi juga deteksi yang kuat," ujarnya.
Adapun, jumlah kasus konfirmasi positif covid-19 terus bertambah hingga lebih dari 4.000 kasus. Rinciannya, pada 1 November terdapat 4.707 kasus konfirmasi covid-19. Disusul 4.873 kasus sehari pada 2 November, dan 4.951 kasus pada 3 November.
Peningkatan kasus konfirmasi positif ini, sejalan dengan peningkatan jumlah kematian akibat virus corona. Pada Kamis, 3 Oktober 2022, kasus kematian harian tercatat sebanyak 42 kasus, ini merupakan tambahan kasus kematian tertinggi terhitung sejak 21 April 2022.