Lama Tunggu Bantuan Pemerintah, Warga Iuran Bangun Jambatan secara Swadaya
Warga Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo dan Dusun Mandilis, Desa Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo, Jember iuran Rp200 ribu per orang. Mereka iuran utuk membangun kembali jembatan yang hanyut diterjang banjir bandang.
Kapolsek Tempurejo, AKP Heri Supadmo mengatakan pasca jembatan yang hanyut diterjang banjir bandang pada tanggal 22 Desember 2024 lalu merupakan satu-satunya akses bagi warga Dusun Mandilis, Desa Sanenrejo dan Desa Mulyorejo. Selain untuk melakukan aktivitas pertanian, jembatan tersebut menjadi sakses bagi 30 siswa yang berasal dari Dessa Mukyorejo.
"Meskipun bertempat tinggal di Desa Mulyorejo, Kecamatan Silo, namun mereka berskolah di sekolah yang berada di Desa Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo," katanya, Rabu, 15 Januari 2025.
Pasca satu-satunya akses itu hanyut, warga mengharap bantuan pemerintah agar dibangunkan kembali jembatan. Namun, sampai saat ini harapan warga tak kunjung terpenuhi.
Karena itu, warga kemudian sepakat iuran Rp200 ribu tiap orang. Iuran tersebut digunakan untuk membangun jembatan secara swadaya. Sebagai bentuk kepedulian, Polsek Tempurejo juga ikut menyumbang pembangunan jembatan tersebut.
Jembatan yang dibangun dengan dana swadaya tersebut sedang dalam proses. Besok, Kamis, 16 Januari 2025 akan dilakukan kerja bakti pengecoran.
"Besok ada kerja bakti melakukan pengecoran. Kami juga akan turut serta dalam kegiatan kerja bakti tersebut. Pembangunan jembatan swadaya ini dilakukan karena jembatan tersebut menjadi kebutuhan utama warga saat melakukan aktivitas sehari-hari sebagai petani hutan," pungkasnya.
Meskipun kini bisa membangun jembatan secara swadaya, masyarakat tetap berharap bantuan pemerintah. Pemerintah daerah dalam hal ini diharapkan bisa berkoodinasi dengan pihak taman nasional.
“Kawasan tersebut masuk dalam kawasan taman nasional, sehingga pemerintah daerah tidak bisa serta serta membangun jembatan di situ. Harus didahului dengan koordinasi,” pungkasnya.
Advertisement