Lama Menganggur Gara-gara Corona, Seniman Blitar Ngamen Bareng
Para seniman se-Kabupaten Blitar, Jawa Timur, "demo" hari ini, Kamis 1 April 2021. Mereka ingin berekspresi lagi lewat kesenian yang mereka geluti masing-masing. Sebab, sejak virus corona melanda Tanah Air pada 2 Maret 2020, para seniman ini menganggur.
Pemerintah memberlakuka larangan berkumpul atau social distancing, lalu menyusul pembatasan sosial berskala besar (PSBB) hingga pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang akan berakhir pada 5 April mendatang. Entah aturan itu akan diperpanjang atau tidak.
Para seniman ini praktis menganggur selama setahun lebih dan tidak ada job manggung. Resah dengan nasib periuk di rumahnya, para seniman yang tergabung dalam Dewan Seni dan Budaya Kabupaten Blitar, Wani Buka Blitar (DSBKB) menggelar “Ngamen Bareng”.
“Ngamen bareng ini digelar di sembilan titil di wilayah strategis Kabupaten Blitar,” jelas Dian Brew selaku Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Blitar kepada Ngopibareng.id saat dijumpai di perempatan Kanigoro.
Ratusan seniman baik tradisional maupun modern menyebar ke beberapa titik. Kegiatan yang dilakukan para seniman ini menyita perhatian para pengguna jalan yang berhenti di perempatan Kanigoro.
Seperti yang dilihat Ngopibareng.id, setiap sudut trafficlight perempatan Kanigoro ada pertunjukan jaranan, elekton, dan reog. Sebagian orang tampak berkeliling mengedarkan kotak sumbangan dengan menghampiri para pengendara baik roda dua dan roda empat.
Menurut Dian Brew, kegiatan ini sengaja digelar agar pemerintah daerah setempat mengetahui bahwa para seniman ini butuh hidup dan butuh ekspresi. “Kami menyadari terhadap kekhawatiran bahaya Covid-19, hanya saja bidang-bidang lain sudah diperbolehkan membuka kegiatan. Kami pelaku seni pertunjukan belum boleh mendapatkan izin, maka untuk mewadahi ekspresi aspirasi para seniman kami adakan ngamen bersama agar mendapat perhatian pemerintah,” bebernya.
Keluhan lainnya, lanjut Dian Brew, para seniman yang menganggur tidak mendapatkan subsidi dampak pandemi Covid-19. “Kita bisa hidup melalui pertunjukan yang diadakan masyarakat maupun oleh instansi. Tapi di masa pandemi Covid ini, kami merasa dianaktirikan,” keluhnya.
Sulastin yang berprofesi penyanyi keliling juga mengeluhkan nasibnya. Ia sama sekali tidak ada job manggung. Kebutuhan sehari-hari diperoleh dari pendapatan sebagai pengajar honorer. “Selama pandemi Covid-19 pendapatan sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selama ini dapat tambahan dari penghasilan menyanyi,” akunya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Kadispora) Kabupaten Blitar, Suhendro Winarso menyatakan bahwa kegiatan seni dan budaya sudah diizinkan.
“Setelah perpanjangan PPKM ketiga, kegiatan seni dan budaya sudah diperbolehnya dengan membatasi kapasitas penonton hanya 25 persen,” jelasnya melalui pesan di WhatsApp.
Kadispora yang juga berprofesi dalang ini menyebut, izin pertunjukan dengan pembatasan penonton itu tertuang di Surat Keputusan (SK) Gubernur Jawa Timur No. 188/148/KPTS/013/2021 tentang Perpanjangan Ketiga Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Penanganan Corona Virus Desease 2019 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk pengendaliaan Corona Virus Desease 2019 di Propinsi Jawa Timur.
Advertisement