Lama Ditutup, Pasar Hewan Besuk Dibuka Paksa
Ratusan pedagang membuka paksa Pasar Hewan, Kecamatan Besuk, Kabupaten Probolinggo, Kamis, 25 Juni 2020. Mereka mengaku, ingin berjualan kembali setelah pasar tersebut ditutup terkait pandemi Covid-19, sejak sekitar tiga bulan silam.
Muhammad Sholehudin, 45 tahun, pedagang sapi asal Desa Pondokkelor, Kecamatan Paiton menceritakan, Kamis pagi itu tiba-tiba puluhan truk dan pick up bermuatan sapi datang ke pasar yang lama ditutup.
Karena pintu masuk Pasar Hewan Besuk masih dipagari bambu, para pedagang kemudian beramai-ramai mendobrak pagar bambu. Setelah itu mereka beramai-ramai memasuki area pasar hewan.
“Begitu banyaknya truk yang datang, sampai-sampai Jalan Raya Besuk di dekat Pasar Hewan macet,” ujarnya. Para pedagang kemudian menambatkan sapi-sapi yang diturunkan dari atas truk.
Tidak hanya pedagang, para pembeli dari berbagai desa pun berdatangan untuk bertransaksi sapi. Sebagian pedagang bahkan menawarkan sapi-sapi yang memenuhi syarat untuk hewan kurban. Seperti diketahui, akhir Juli 2020 ini kaum muslimin akan menyembelih hewan kurban.
Sholehudin mengatakan, tutupnya Pasar Hewan Besuk berpengaruh terhadap ekonomi para pedagang. “Sejak April lalu, kami tidak berjualan sapi, padahal itulah pekerjaan kami,” katanya.
Dikatakan memang suasana Pasar Hewan Besuk tidak seramai sebelum pandemi Covid-19. Apalagi baru pertama kali dibuka setelah tiga bulan ditutup Pemkab Probolinggo.
“Belum terlihat adanya pedagang dari luar Kabupaten Probolinggo, mungkin mereka belum tahu kalau pasar sapi buka lagi,” ujarnya.
Seperti diketahui, Pemkab Probolinggo menutup semua pasar hewan sejak, 8 April 2020 lalu. Pemkab beralasan, pasar itu ditutup karena sejumlah pedagang hewan berasal dari zona merah seperti, Surabaya, Sidoarjo, dan Lumajang.
Sebenarnya sebelum puluhan pedagang membuka paksa Pasar Hewan Besuk, Pemkap Probolinggo sudah merencanakan, akan membuka seluruh pasar hewan. Hal itu diungkapkan Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo, Dwijoko Nurjayadi .
Dwijoko mendapatkan informasi, selama pasar-pasar hewan ditutup dijumpai transaksi jual-beli sapi dan kambing di luar pasar. Warga pun memilih tempat terbuka seperti pekarangan untuk jual-beli ternak.
Dengan pertimbangan seperti itu, lebih baik pasar-pasar hewan dibuka kembali. “Tentu dengan protokol kesehatan yang lebih diperketat lagi,” kata mantan Kepala Satpol PP itu.
Sebagian pedagang hewan “lari” ke Pasar Sapi di Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo yang masih buka. Tetapi karena belakangan ribuan pedagang membludak di pasar di Kelurahan Jrebeng Kidul itu, Pemkot Probolinggo akhirnya juga menutup Pasar Sapi.