Laksanakan Umrah, Jamaah Pakistan Ungkap Perbedaan Masa Pandemi
Pemerintah Arab Saudi secara bertahap telah membuka kegiatan bagi jamaah umrah. Sejak 1 November 2020, terbuka bagi negara lain untuk melakukan ibadah ke Masjidil Haram di Mekkah dan Madinah.
Direktur Haji Pakistan di Jeddah, Sajid Masood, mengatakan Arab Saudi telah mengubah semua protokol sehingga jamaah dapat mengikuti tindakan pencegahan virus corona di bandara.
"Pengaturannya sangat mengesankan dan mereka (Saudi) telah memberikan sambutan hangat kepada jamaah Pakistan di bandara Jeddah," kata Masood, seperti dilansir Arab News, Selasa 3 November 2020.
"Saya sendiri mengunjungi hotel tempat jamaah Pakistan menginap dan hotel itu benar-benar didesinfeksi," ujarnya.
Selain itu, menurut Masood, pihak berwenang Saudi juga telah memasang gerbang termal di berbagai tempat untuk mendeteksi penyebaran virus corona. Arab Saudi telah melakukan penangguhan umrah sejak Februari 2020.
Kerajaan membuka umrah secara bertahap pada Oktober 2020. Pada tahap ketiga ini, Saudi hanya memberikan kesempatan kepada Pakistan dan Indonesia untuk mengirimkan jamaah umrahnya.
Memang, Jamaah umrah asal Pakistan telah tiba di Arab Saudi. Mereka mengucap syukur bisa berada di antara orang-orang yang berkesempatan melakukan ibadah suci di masa pandemi Covid-19.
"Saya merasa diberkati karena saya menunggu momen ini selama tujuh bulan terakhir," kata jamaah Pakistan Umair Mushtaq, yang memimpin rombongan 38 orang.
Mushtaq memuji pengaturan yang dibuat kementerian untuk jamaah di bandara Jeddah. Menurutnya, otoritas Saudi telah membuat pengaturan sesuai dengan instruksi Badan Kesehatan Dunia (WHO).
"Kementerian Haji Saudi memberi kami protokol yang sangat baik. Mereka juga memberi kami makanan di kamar (hotel) selama tiga hari pertama untuk masa karantina," jelasnya.
Setelahnya, jamaah umrah harus menjalani tes Covid-19 kembali setelah tiga hari karantina sebelum diizinkan masuk ke Masjidil Haram dan melakukan umrah.
"Hanya beberapa ratus orang yang mendapat kesempatan umrah dari total 1,5 miliar Muslim di dunia.
"Saya tidak punya kata-kata untuk menjelaskan perasaan saya. Saya dengan cemas menunggu sisa dua hari berlalu sehingga kami akhirnya bisa menunaikan umrah dan salat di Masjidil Haram," jelasnya.