Laka Bus Maut Diduga Kelebihan Muatan dan Sopir Tak Tahu Jalur
Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigjen Pol Kushariyanto mengatakan laka tunggal bus pariwisata di Tanjakan Cae Dusun Cilangkap, Desa Sukajadi, Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang diduga karena kebelihan muatan.
"Penumpangnya 66 orang. Padahal harusnya cuma 62 atau 63 tempat duduk. Tapi ini dugaan sementara, karena penyelidikan di lokasi dengan metode Traffic Accident Analysis (TAA) masih dilakukan," katanya dalam keterangannya, Kamis, 11 Maret 2021.
Kurhariyanto menjelaskan kronologis kecelakaan maut di Sumedang bermula dari bus yang diduga hilang kendali hingga terbanting dan terperosok ke jurang di Kecamatan Wado, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Peristiwa itu sendiri berdasarkan analisa sementara, menurutnya terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, Rabu (10/3). Kontur jalan yang menurun panjang serta menikung itu diduga membuat bus bergoyang sebelum akhirnya mengalami kecelakaan.
"Akhirnya sopir ini banting stir ke kiri, dia sempat muter kena guard rail (pagar pengaman jalan) ini, jadi dari kepala posisi di depan dia langsung menjadi terbalik," katanya dikutip Antara.
Dia memastikan, jalur alternatif yang menghubungkan Kabupaten Garut dan Sumedang melalui kawasan Wado dengan lebar sekitar enam meter itu memang tidak seharusnya digunakan oleh kendaraan sejenis bus besar.
Dia menduga sopir bus tidak mengenali kontur dan kesempitan jalur akan dilaluinya itu. Sopir itu, kata dia, diduga menggunakan aplikasi peta daring untuk menentukan jalan yang akan dilalui untuk menuju Kabupaten Subang.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari mengatakan bus yang ditumpangi para pelajar dan orang tuanya itu hendak kembali menuju Kabupaten Subang setelah berziarah ke kawasan Tasik dan berwisata ke Pangandaran.
Dari data yang diterima, menurutnya isi penumpang bus itu terdiri dari 70 persen merupakan orang tua pelajar, dan 30 persen merupakan pelajar. "Kalau kendaraan besar sesungguhnya tidak diperkenankan melewati jalur ini," kata Hery.
Advertisement