Lainnya Pelonggaran, Kota Ini Malah Lockdown Ketat
Ibukota Colombia, Bogota, segera menerapkan lockdown ketat dan karantina selama dua minggu di wilayah tertentu, dimulai Senin, 13 Juli 2020. Upaya ini dilakukan untuk menurunkan kurva Covid-19 mengikuti kasus yang terus meningkat dan layanan ICU penuh.
Negara di kawasan Andean itu melaporkan total 134 ribu kasus dengan 4,714 kematian. Lebih dari 32 persen terjadi di ibukota dengan seperlima kematian. "Tidak ada wilayah lain yang mengalami tantangan seperti kami,” kata Walikota Bogota, Claudia Lopez, dalam pernyataan yang disiarkan lewat pesan video, dilansir dari Reuters.
Disebutkan terdapat delapan wilayah yang akan memasuki lockdown pada Senin. dengan empat wilayah lain akan mulai lockdown pada 27 Juli, dan tiga berikutnya dilockdown pada 10 Agustus.
Upaya ini mengikuti lockdown nasional yang diumumkan Presiden Ivan Duque, meski sejumlah wilayah sudah mengalami pelonggarana, terutama di wilayah yang tidak ditemukan kasus Covid-19 nya.
Selama lockdown, hanya satu orang di setiap rumah yang boleh keluar untuk berbelanja di lingkungan sekitar, setiap harinya. Penjualan minuman beralkohol dilarang. Pergerakan juga akan diminimalisir dengan berdasarkan nomor kartu penduduk, dan warga tak boleh di luar rumah pada pukul 20.00 hingga 05.00.
"Juli dan Agustus akan menjadi bulan yang paling sulit dilewati. Saya mendorong segera melewati puncak kurva, tidak menundanya," kata Lopez. "Dengan rencana ini kami sepakat dengan pemerintah nasional, dengan warga, dengan seluruh kantor walikota, saya yakin kita bisa mencapai tujuan kita, melindungi nyawa," katanya.
Secara umum, Amerika Latin sebagai benua dengan kekuatan ekonomi peringkat empat di dunia mengalami dampak parah akibat pandemi Covid-19. Komoditas ekspor utamanya, minyak bumi, harganya merosot tajam akibat pandemi.
Advertisement