Lahore, Kota dengan Peringkat Tertinggi Pencemaran di Dunia
Perusahaan pemantau kualitas udara dunia, AirVisual, menetapkan kota Lahore, Pakistan sebagai kota dengan udara paling tercemar di dunia. Temuan ini muncul berbarengan dengan desakan masyarakat Lahore kepada pemerintah untuk bertindak seiring dengan semakin pekatnya asap di kota tersebut.
Pada Rabu 17 November 2021, Lahore berada di peringkat 348 tentang kualitas udara, atau berada di tingkat berbahaya 300.
“Anak-anak mengalami penyakit pernapasan. Demi Tuhan, temukan solusinya,” ungkap seorang buruh asal Lahore, Muhammad Saeed, kepada AFP, dikutip Kamis 18 November 2021.
Polusi udara telah memburuk di Pakistan dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi ini terjadi akibat campuran asap disel tingkat rendah, asap tanaman musiman dan suhu musim dingin yang menyatu menjadi kabut asap yang stagnan.
Peringkat Tertinggi Pencemaran
Lahore secara konsisten menempati peringkat tertinggi antara kota-kota dengan polusi udara terburuk di dunia. Lahore sendiri merupakan rumah bagi lebih dari 11 juta orang di provinsi Punjab yang berbatasan langsung dengan India.
Dalam beberapa tahun terakhir, penduduk Lahore terpaksa membangun alat pembersih udara hingga mengajukan tuntutan hukum terhadap pejabat pemerintah. Tetapi, pemerintah lambat merespon dan menyalahkan India akibat situasi kabut asap yang juga menyelimuti wilayah New Delhi itu.
“Kami orang miskin. Kami tidak mampu membayar biaya dokter,” ucap penjaga toko di Lahore, Ikram Ahmed.
“Kami hanya bisa memohon kepada mereka untuk mengendalikan polusi. Saya bukan orang yang melek huruf, tetapi saya telah membaca bahwa Lahore memiliki kualitas udara terburuk dan kemudian datang (polusi) dari New Delhi. Jika terus seperti ini, kita akan mati,” tambah Ikram.
“Dulu, saya bisa datang dengan anak-anak saya. Tetapi sekarang saya tidak membawa mereka keluar,” sambung Saeed.
“Ada pabrik dan industri kecil yang beroperasi di sini, baik memindahkannya ke tempat lain, memberi mereka kompensasi atau memberi mereka teknologi modern, sehingga kita bisa menyingkirkan kabut asap ini,” tutur Saeed.
Advertisement