Lahirkan Ide Hadapi Tantangan Global, Tiga Strategi Muhammadiyah
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengharapkan kehadiran Muhammadiyah yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia mampu membawa kemajuan ditengah tantangan global yang dinamis.
Haedar menyebut ada tiga tantangan serius yang dihadapi.
Pertama, Muhammadiyah di wilayah, daerah, cabang dan ranting mapun tingkat nasional dan global tengah dihadapkan pada berbagai tantangan dan perkemmbangan kehidupan keumatan, kebangsaan dan perkembangan global yang luar biasa dinamis.
“Juga pada saat yang sama Muhammadiyah dihadapkan pada tingkat dari organisasi-organisasi lain baik bersifat keagamaan dan kemasyarakatan maupun organisasi profesi, bisnis dan lain sebagainya,” kata Haedar, dalam keterangan Selasa 23 Maret 2021.
Menurutnya saat ini ormas-ormas keagamaan yang dulu tradisionalis sekarang telah bertumbuh berkembang menjadi kekuatan baru di dikancah nasional dan lokal bahkan di global. Kita dulu ingat ketika Kiai Dahlan mendirikan Muhammadiyah reaksi yang muncul dari kalangan kaum tradisionalis, tetapi sekarang perkembanganya berbeda.
Mereka mungkin dalam banyak atau sejumlah hal termasuk dalam kemajuan pemikiran dan kaum mudanya tidak lebih bahkan mungkin sama bahkan mungkin pada sebagian telah melampaui Muhammadiyah.
Kondisi ini, meniscayakan Muhammadiyah untuk semakin fastabiqul khairat dalam pergerakan kita yang mungkin bahwa kita hanya berdiri pad posisi status quo.
Haedar mewanti-wanti jangan sampai keadaanya terbalik ketika dulu kaum tradisionalis menjadi kaum yang reaksioner terhadap kemajuan berfikir dan pergerakan.
Sebaliknya kaum modernis justru menjadi reaksioner terhadap kemajuan pergerakan organisasi lain bahkan pergerakan dan keadaan keumatan, kebangsaan dan perkembangan global.
Kedua, Muhammadiyah harus harus terus fokus dalam perkembangan paham keagamaan maupun pemikiran-pemikiran yang menyangkut hajat hidup publik yaitu ekonomi, politik, budaya, pendidikan bahkan juga dalam perkembangan sains dan teknologi.
“Saat ini pertumbuhannya sangat luar biasa lebih-lebih dengan perkembangan teknologi digital dan media sosial,” sebut Haedar.
Perkembangan tersebut jangan sampai membuat posisi Muhammadiyah legs dari posisi kita berada bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), ekonomi, politik dan budaya jauh lebih cepat ketimbang pergerakan kita Muhamamdiyah yang dulu dalam awal berdirinya justru berkembang bergerak melampaui zamannya.
“Mudah-mudahan legs ini tidak terjadi saat ini, karena kalau terjadi artinya kita tertinggal dari situasi dari yang berkembangs saat ini,” kata Haedar mengingatkan.
Ketiga, yang tidak kalah pentingnya adalah perkembangan kehidupan kebangsaan dan kemanusiaan ditingkat global yang selalu bergerak ke depan.
Menurut Haedar, meskipun saat ini satu tahun terakhir bahkan sampai beberapa waktu kedepan masih dihadapkan pada kondisi pandemi.
Tetapi pandemi maupun situasi krisis justru selalu melahirkan ide-ide kratif manusia, ide-ide inovatif dari bangsa-bangsa baik untuk keluar dari krisis bahkan untuk bergerak melipat gandakan berbagai usaha untuk memacu kemajuan bangsa-bangsa dan perkembangan dunia.
Untuk itu, Haedar meminta seluruh elemen dan komponen Muhammadiyah terkhusus di Sulawesi Tenggara semua nsur persyarikatan Pimpinan Daerah, Cabang dan Ranting, Majelis dan Lembaga, serta Organisasi Otonom bahkan Amal usaha Muhammadiyah dan semua unsur persyarikatan ini harus berinisiatif bersama secara kolektif dan tersistem, bergerak secara aktif dan dinamis, mengambil inisiasi bahkan melakukan banyak terobosan.
“Jika Muhammadiyah khsusunya di Sulawesi Tenggara selain mampu berkemopetisi dengan pergerakan lain mampu mengantiapasi situasi yang terjadi dengan sikap al-muwajahah, dengan sikap pro aktif dan konstruktif. Bukan dengan sikap dan negatif, “ kata Haedar.
Semua ini, menurut Haedar, perlu menjadi komitmen kolektif koersip dan pengabdian yang otimal dari seluruh elemen persyarikatan bahkan seluruh anggota, kader, pimpinan dan seluruh sumber daya Muhamamdiyah terkhusus di Sulawesi Tenggara.
Hal itu disampaikan Haedar saat memberikan penguatan dalam Musyawarah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Tenggara, pada Sabtu 20 Maret 2021.
Advertisement