Lagi Trend, Berburu Kain Corak Indonesia, Kegemaran Sosialita Surabaya
Kalangan sosialita Surabaya, belakangan, semakin gemar berburu kain khas Indonesia. Bila ada acara fashion kain mewah khas Indonesia, di kota manapun, akan dihadiri.
Bagi Desieree Sumakud Mashuri, misalnya, ia dan teman-temannya, semakin menyukai dan mempopulerkan kain Indonesia. “Aneka corak, warna dan bahan, sangat bagus. Kami yakin produksi kain Indonesia, gak kalah dari negara lain,” ujar mantan penyiar/presenter TVRI Jatim sangat ngobrol dengan ngopibareng.id, tak lama berselang.
Hanya saja, menurut presenter yang mengawali karier sebagai penyiar di TVRI Manado (sekarang TVRI Sulut) sejak masih kelas dua SMA pada 1 April 1986 ini, kegiatan fashion, ----- khususnya gelar busana kain, ---- masih sangat jarang. Kebanyakan pameran produk pakaian jadi. “Padahal, kita senengnya masih bentuk kain, lalu kami kembangkan sendiri jadi fashion keseharian kita,” ujar istri Imawan Mashuri, pendiri JTV ini.
Harga kain yang bagus, kata wanita modis ini, juga tidak murah. Bisa sampai belasan juta rupiah.
Desieree dan rekan-rekannya, --- ekspatriat, istri pejabat, wanita pengusaha, model, ---- semakin giat berburu kain dan jadi kolektor kain khususnya bercorak Indonesia. “Semakin hari, koleksi kami terus bertambah, senang banget,” ujar ibu dua anak Dimas Z.Mashuri dan Raditya M Mashuri ini.
Mbak Desieree sendiri, kini anggota Komunitas Cinta Berkain Indonesia Surabaya.
Pada 27 April - 2 Mei 2017 lalu, wanita ramah ini terpilih jadi Duta Seni Budaya, tampil menari di Perth Western Australia. Mempersembahka Tari Kembang Setaman. Kolaborasi empat tarian, Tari Emprak (Blitar), Tari Sparkling Surabaya (Sby), Tari Jejer Jaran Dawuk (Banyuwangi) dan Tari Bali.
Kesibukan lain, tentu saja menjadi presenter kegiatan-kegiatan pemerintahan dan swasta, launching produk, gathering dan banyak lagi. (dmr)