Lagi, Tawuran antar Perguruan Silat di Jember
Meski sudah ada penandatanganan kesepakatan damai pada 10 Juni 2021, tiga anggota Ikatan Keluarga Silat (IKS) Putra Indonesia (PI) Kera Sakti, asal warga Dusun Mandigu ,Desa Sidodadi Kecamatan Tempurrejo bernama Yogi, Yuda, dan Dani, kembali menjadi korban pengeroyokan oleh perguruan silat lain, pada Sabtu 7 Agustus 2021.
Ketua IKSPI Ranting Tempurejo, Wasito Hadi Susanto menceritakan, pegeroyokan itu berawal saat Yogi, Yuda, dan Dani baru selesai makan di warung dekat lapangan Karangtemplek, Desa Andongsari, Kecamatan Ambulu, Jember. Tidak lama kemudian datang tiga pelaku yang diduga dari perguruan silat lain.
Karena salah satu korban bernama Dani mengenal salah satu dari tiga pelaku itu, akhirnya memutuskan menyapa mereka sebagai teman. Tak disangka ternyata sapaan Dani itu justru menyebabkan para pelaku tersinggung.
Pelaku kemudian menantang duel tiga lawan tiga dengan korban. Namun, korban menolak tantangan pelaku dan memilih meninggalkan lapangan. “Karena korban menolak tantangan pelaku, menyebabkan pelaku tersinggung dan mencekik korban bernama Dani. Beruntung Dani bisa melepaskan cekikan itu dan pergi ke arah utara dengan mengendarai sepeda motor” kata Hadi saat dikonfirmasi Senin 9 Agustus 2021.
Ternyata ketiga pelaku masih terus mengejar korban. Korban kembali dihadang di sebelah utara lapangan. Tanpa diketahui akar persoalannya, ketiga pelaku langsung menghajar ketiga korban.
Saat korban dalam keadaan babak belur, pelaku baru sepakat berdamai. Meski demikian ketiga pelaku masih sempat mengeluarkan kata-kata ancaman. “Pelaku mengancam jika sampai terjadi apa-apa, Mandigu akan dimassa” ujar Hadi menirukan kata-kata pelaku.
Sebelum ketiga pelaku meninggalkan ketiga korban, pelaku masih sempat kembali mengeroyok korban bernama Yogi hingga babak belur. “Yang cukup parah adalah Yogi babak belur di bagian wajah, Dani memar di bagian pelipis mata, dan Yuda bibirnya pecah” lanjut Hadi.
Lebih jauh Hadi menyesalkan arogansi yang dilakukan oleh anggota pesilat itu. Padahal pada bulan Juli 2021 di hadapan bupati Jember, seluruh perguruan silat di Jember menandatangani kesepakatan damai.
Atas kejadian itu, pihak IKSPI Ranting Tempurejo bersama korban melaporkan ketiga pelaku ke Polsek Ambulu. “Kami berharap kasus ini segera ditindak lanjuti oleh pihak kepolisian” pungkas Hadi.
Sementara Kanitreskrim Polsek Ambulu Aiptu Slamet Widodo membenarkan insiden pengeroyokan tersebut. Korban sudah melapor ke Mapolsek dan hingga saat ini masih dalam proses penyelidikan. “Sudah ada laporan, namun korban masih belum diperiksa. Saya masih ada acara di Polres Jember” kata Slamet saat dikonfirmasi melalui telpon selulernya, Senin 9 Agustus 2021.