Lagi, Seorang Dokter Positif Covid-19, Total Jadi 11
Setelah sehari sebelumnya ada seorang dokter terpapar virus corona atau Covid-19, satu lagi dokter di Kota Probolinggo terkonfirmasi positif Covid-19. Hingga Minggu sore, 10 Mei 2020, jumlah warga yang positif Covid-19 di kota berjuluk Bayuangga ini menjadi 11 orang.
“Data terbaru, sore ini ada satu dokter lagi yang terkonfirmasi positif Covid-19, sehingga total yang positif Covid-19 sebanyak 11 orang,” kata Wakil Walikota (Wawali) Probolinggo, HM Soufis Subri saat video conference (vidcon).
Kesebelas orang yang terpapar Covid-19 itu, tiga di antaranya sudah sembuh dan pulang dari rumah sakit. “Tinggal tujuh orang yang dirawat di RSUD ditambah satu dokter yang terbaru,” kata wawali.
Selain 11 pasien positif Covid-19, Satgas Penanggulangan Covid-19 Kota Probolinggo juga melaporkan terdapat 296 orang dalam pemantauan (ODP) dan 12 pasien dalam pengawasan (PDP).
Soal munculnya data dua hari berturut-turut dua dokter positif Covid-19, Subri mengatakan, karena memang menunggu hasil swab dari laboratorium Unair, Surabaya.
“Selain menunggu hasil lab Unair, kami juga menunggu konfirmasi data dari provinsi,” kata Subri.
Seperti dokter sebelumnya, dokter yang terakhir ini juga diduga tertulari dari pasiennya. “Diduga dari proses persalinan atau konsultasi dengan pasien,” ujar wawali.
Dua dokter yang sama-sama positif Covid-19 itu berasal dari satu tim obstetri dan ginekologi (Obgyn) atau dokter kandungan di sebuah rumah sakit swasta di Probolinggo. “Di rumah sakit swasta itu bidang kandungan sudah di-lockdown,” katanya.
Namun wawali keberatan menyebutkan identitas dokter tersebut. “Dua dokter yang positif Covid-19, yang kemarin dirilis, laki-laki, yang sekarang perempuan,” katanya.
Dua dokter itu sebenarnya sudah sekitar sepekan lalu tidak berpraktik lagi tetapi mengisolasi diri. “Kami juga sudah melakukan tracing terhadap tim obgyn, mudah-mudahan tidak ada klaster baru,” terang Subri.
Tracing dilakukan terhadap enam orang anggota tim obgyn ditambah empat orang yang berhubungan dengan doker. “Hasil rapid test hingga pemeriksaan foto thoraks hasilnya negatif, kami masih menunggu hasil swab,” tambahnya.
Subri pun meminta masyarakat tidak perlu khawatir dan tidak terpancing dengan kabar yang tidak jelas asal-usulnya. “Kalau memang ada warga yang pernah periksa kandungan, tinggal periksa lagi ke RSUD atau Puskesmas, identitasnya akan kami rahasiakan,” pesannya.