Lagi, Portal Jembatan Muharto Ambruk Ditubruk Truk
Para pengguna jalan di kota Malang harus hati-hati. Portal Jembatan Muharto di Jalan Muharto, Kota Malang, ambruk lagi. Itu akibat ditubruk truk pengangkut jagung, pada Minggu 3 November 2019, sekitar pukul 23.00 WIB.
Sebelumnya portal Jembatan Muharto tersebut pernah ambruk pada 5 Oktober 2019, setelah disamber truk pengangkut air.
Seorang saksi mata, Supa'at mengatakan kejadian tersebut berlangsung pada Minggu sekitar pukul 11 malam. Saat itu, ada truk berwarna kuning dari arah timur menyambar portal jembatan sampai roboh.
"Truk itu mau mengirim jagung dari Pasuruan. Karena macet dia ngambil jalur lewat Muharto sini. Saat nabrak tiang itu, katanya dia lagi ngantuk. Sehingga tidak melihat ada portal," terang pria yang juga Ketua RT 11, RW 4, Kelurahan Kotalama, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, pada Senin 4 November 2019.
Supa'at menceritakan, ketika kejadian, ia sedang berjualan ayam goreng tepat di depan portal tersebut. Tak ayal, ketika ambruk portal menimpa rombong dagangannya.
"Palang itu langsung menimpa gerobak saya, yang menyebabkan kaca gerobak pecah. Maka saya minta ganti rugi. STNK-nya saya simpan dahulu," terangnya.
Akibat kejadian itu, Supa'at mengaku mengalami kerugian sekitar jutaan rupiah. "Karena awalnya saya beli gerobak ini Rp500 ribu, kemudian saya renovasi Rp800 ribu. Jadi sejutaan lebih. Tapi saya sudah bilang gak usah semua nanti sama-sama separoh saja," ujarnya.
Sementara itu, seorang petugas piket dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Djarot, mengatakan, pihaknya akan menemui pelaku penabrakan tersebut. Tentu saja, dengan melakukan komunikasi dengan Supa'at yang juga sebagai korban dalam kejadian itu.
"Untuk sanksi-nya saya belum tahu. Entah nanti diminta ganti rugi atau bagaimana itu tergantung pimpinan. Kata Pak RT, nanti sore kemungkinan pelakunya ketemu beliau," ujarnya.
Agar kejadian serupa tidak terus berulang, Djarot mengatakan, pihaknya sudah menampung aspirasi dari warga sekitar, untuk memasang lampu kelap-kelip pada tiang portal.
"Aspirasi dari warga akan kami tindaklanjuti. Akan kami buat tanda berupa lampu. Agar dari jauh orang bisa melihat kalau ada portal. Ini juga upaya agar tidak ada alasan lagi seperti ngantuk tadi," terangnya.
Apalagi menurut Djarot, kasus seperti ini kerap terjadi saat akhir pekan, ketika petugas dari Dishub yang menjaga sedang libur.