Lagi Nasabah Bank Mengaku Saldonya Amblas
Kasus nasabah kehilangan tabungan di bank kembali terjadi. Kali ini, kejadian nahas itu menimpa salah satu nasabah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. atau BRI asal Yogyakarta bernama Marsen Sinaga.
Margen mengaku telah kehilangan saldo tabungannya senilai Rp 38,4 juta. Hal ini diketahui saat ia akan menarik uang di ATM pada Kamis siang pekan lalu, 25 November 2021, sekitar pukul 14.30 WIB. Ketika itu ia mendapati saldo rekening yang dimilikinya hanya tersisa Rp 95.000.
Ia langsung melaporkan hal tersebut ke customer service di kantor BRI cabang Prawirotaman dan meminta agar laporan transaksi atas rekeningnya dicetak. Dalam laporan transaksi yang dikeluarkan BRI itu disebutkan bahwa pada Selasa, 23 November 2021, tepatnya pukul 10.28 WIB, terdapat mutasi dari rekening Marsen senilai Rp 38,4 juta. Soal ini, Marsen menegaskan bahwa dia tidak melakukan transaksi mutasi tersebut.
Marsen mengaku, pada tanggal itu tengah mengikuti kegiatan pelatihan. Ia pun menghadirkan para saksi yang ada bersama dengannya pada saat hilangnya tabungan miliknya senilai Rp 38,4 juta tersebut. "Kartu ATM saya juga ada di dalam dompet saya, tidak pernah dipinjamkan kepada siapapun," ucapnya seperti dikutip dari unggahannya di media sosial Facebook, Selasa, 30 November 2021.
Setelah ditelusuri lebih jauh, didapatkan informasi bahwa rekening tujuan mutasi dana senilai Rp 38,4 juta ke rekening atas nama Surya Zidan. "Saya meminta petugas CS untuk melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap transaksi mutasi tersebut untuk mengetahui di mana lokasi ATM tempat transaksi dilakukan jika itu transaksi via ATM," kata Marsen.
Mengenai hal ini, Pemimpin Cabang BRI Yogyakarta Katamso, Rahmad Budi Sulistia mengatakan bahwa BRI telah menerima dan menindaklanjuti pengaduan nasabah. Bank BUMN tersebut kini tengah melakukan investigasi atas pengaduan Margen.
“Apabila terbukti hal tersebut disebabkan karena tindak kejahatan skimming, BRI bertanggung jawab menyelesaikan hal tersebut,” kata Rahmad saat dikonfirmasi, Selasa, 30 November 2021 seperti dikutip dari Bisnis.com.
Khusus untuk memerangi kejahatan skimming, kata Rahmad, BRI telah berkoordinasi dan bekerja sama dengan pihak kepolisian. Dalam kejahatan skimming, tak hanya nasabah, tapi BRI juga otomatis menjadi korban.
Oleh karena itu, kata Rahmad, BRI ters mengimbau kepada nasabah agar lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi perbankan dan rutin mengganti PIN kartu ATM. Selain itu, Rahmad juga meminta agar setiap nasabah menjaga kerahasiaan data pribadi, seperti nomor rekening tabungan, nomor kartu, nomor CVV kartu kredit, hingga nomor OTP transaksi.
Kerahasiaan data pribadi tersebut, menurut Rahmad, wajib dilakukan kepada pihak manapun, termasuk pihak yang mengatasnamakan BRI. Jika nasabah mendapat notifikasi, baik melalui sms atau e-mail atas transaksi yang tidak dilakukan, maka nasabah diminta agar segera menghubungi Contact BRI di 14017 atau 1500017 untuk melakukan disable atau pemblokiran kartu ATM.
Begitu juga ketika hendak menggunakan ATM BRI di mana pun, Rahmad mengingatkan agar nasabah selalu memeriksa kondisi sekitar dan kewajaran dari mesin ATM tersebut. "Input PIN Anda sembari menutup dengan tangan untuk menjaga kerahasiaan,” tuturnya.