Lagi-lagi Ratusan Pesilat Geruduk Kantor Polisi di Mojokerto
Ratusan pesilat dari Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti berkonvoi menggeruduk kantor Polsek Jetis, Polres Mojokerto Kota. Aksi demo ini berlangsung Rabu 24 Mei 2023 malam.
Masa datang mengendarai sepeda motor lengkap dengan atribut dan kaus hitam bertuliskan Kera Sakti. Mereka meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus pemukulan yang dialami salah satu anggotanya dan kasus banner IKSPI yang dilecehkan.
“Kami ke sini menanyakan kasus pengeroyokan teman kita yang terjadi di Talunongko dan pengerusakan banner, bagaimana ke lanjutannya,” kata salah seorang perwakilan IKSPI.
Kasus penganiayaan anggota IKSPI di Dusun Talunongko, Desa Jolotundo, Kecamatan Jetis, Mojokerto terjadi pada Selasa 22 Mei 2023 pukul 22.00 WIB.
Korban yang merupakan anggota IKSPI yang melintas dengan menggunakan sepeda motor honda BeAt bersama teman-temanya. Tiba-tiba dikejar orang tak dikenal dengan mengendarai kendaraan sepeda motor yang tidak diketahui nopolnya.
Korban langsung dipukul sebanyak dua kali ke bagian kepala dengan menggunakan tangan. Setelah itu korban bersama temannya langsung kabur. Korban pun mengalami luka ringan pada bagian kepala. Selanjutnya korban melapor ke Polsek Jetis guna penyelidikan dan penyidikan
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Bambang Tri Sutrisno, menjelaskan, perihal kasus penganiayaan pihaknya sudah melakukan proses penyelidikan sesuai dengan prosedur. Sejauh ini beberapa saksi telah dilakukan pemeriksaan.
“Tapi baik saksi maupun pelapor tidak mengenali pelaku. Akan kami proses. Jangan khawatir,” katanya dihadapan ratusan masa IKSPI.
Lebih lanjut Bambang menegaskan, untuk kasus pengerusakan banner terjadi pada 12 Februari 2023. Kasus tersebut dilaporkan oleh Ketua IKSPI Mojokerto. Hingga kini, pihaknya telah memeriksa rekaman video dan sejumlah saksi.
“Sudah ada empat orang saksi yabg diperiksa. Semuanya dari IKS termasuk ketua IKS Mojokerto. Akan tetapi, semua saksi tidak ada yabg mengenal terhadap identitas orang dalam video,” terangnya.
Setelah mendapat penjelasan perkembangan dua kasus tersebut, rombangan kembali pulang dengan dikawal ketat petugas kepolisan. Mereka menggeber sepeda motor hingga menyalakan petasan saat membubarkan diri.
Sebelumnya, pada 9 Maret 2023, ribuan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) menggeruduk Mapolres Mojokerto Kota. Mereka menuntut polisi mengusut tuntas kasus penganiayaan anggotanya.
Massa PSHT datang ke Polres Mojokerto Kota di Jalan Bhayangkara dengan konvoi mengendarai motor sekitar pukul 20.50 WIB. Mereka juga memakai berbagai atribut dan bendera perguruan. Raungan mesin motor yang digeber-geber memekakkan telinga.
Saking banyaknya massa, polisi menutup sepenuhnya Jalan Bhayangkara. Selain itu, polisi juga mengawal massa serta menjaga sepanjang jalan yang dilalui konvoi ribuan pesilat tersebut. Warga PSHT memenuhi Jalan Bhayangkara dari Simpang 4 Miji sampai Simpang 3 Sanrio.
Usai menggeruduk Polres Mojokerto Kota, sejumlah massa dari PSHT menyerang warga kampung dan perguruan lain. Akibatnya, sejumlah orang mengalami luka-luka.
Penyerangan terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Ketika itu, rombongan warga PSHT melintas di Jalan Brawijaya, Kota Mojokerto. Tepatnya di lingkungan Sinoman Gang 5.