Lagi-lagi Mempermasalahkan Surat Yasin, Ini Hujjah Ustadz Ma’ruf Khozin
"Membaca Surat Yasin untuk orang yang akan wafat atau sesudahnya adalah masalah ijtihad. Dalil haditsnya menjadi khilafiyah para ulama. Namun ada juga yang mengamalkan karena telah dilakukan oleh sebagian Sahabat Nabi shalallahu alaihi wasallam."
Oleh: Ustadz M Ma'ruf Khozin
Saya tidak sedang 'melawan' sosok yang saya hormati di gambar ini, Buya Hamka. Saya juga tidak sedang berpolemik dengan gambar Ormas Islam yang berada dalam poster ini. Sebab saya dan Muhammadiyah sudah banyak bermitra di berbagai instansi, MUI, FKUB dan Dinas Sosial.
Tetapi saya hanya membela Amaliah kami. Semestinya biarkan keyakinan Buya Hamka masalah Yasin ini dijadikan pegangan internal di antara pengikutnya.
Sebab di zaman Medsos yang penuh fitnah ini jika tidak segera diklarifikasi maka akan dianggap sebuah kebenaran sepihak, karena pihak yang lain diam. Tulisan ini akan menjelaskan kedudukan 2 pendapat. Silahkan nanti anda memilih. Mengamalkan atau tidak. Yang penting jangan menyalahkan.
1. Membaca Yasin untuk orang yang sudah wafat tidak ada yang sah dari ajaran Nabi.
Jawaban: Jika yang dimaksud adalah tidak Sahih, penjelasannya ada di no 2 nanti. Jika yang dimaksud bukan dari ajaran Nabi, maka jawabannya adalah membaca Yasin merupakan ijtihad ulama dari hadis berikut:
عَنْ مَعْقِلِ بْنِ يَسَارٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ اَلنَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اقْرَؤُوا عَلَى مَوْتَاكُمْ يس رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَالنَّسَائِيُّ وَصَحَّحَهُ ابْنُ حبان
"Dari Ma'qil bin Yasar bahwa Rasulullah Saw bersabda: 'Bacalah surat Yasin di dekat orang-orang yang meninggal.' Ibnu Hajar berkata: Diriwayatkan oleh Abu Dawud, al-Nasa'i dan disahihkan oleh Ibnu Hibban" (Hadis ini juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad No 20316, Abu Dawud No 3121, Ibnu Majah No 1448, al-Thabrani No 510, al-Hakim No 2074, al-Baihaqi No 6392, al-Thayalisi No 931, Ibnu Abi Syaibah No 10853 dan al-Nasa'i dalam al-Sunan al-Kubra)
Hal ini mencakup orang yang akan mati, maupun orang mati, baik yang belum dikubur dan yang sudah dikubur. Maka yang setelah kematian adalah hakikat, yang sebelum mati adalah majaz”
Difatwakan Oleh Ulama
Membaca Yasin untuk orang yang akan wafat atau sesudahnya berdasarkan fatwa beberapa ulama, diantaranya adalah kakeknya Ibnu Taimiyah:
وَمِنْ ذَلِكَ مَا قَالَهُ الْمَجْدُ فِي قَوْلِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { اقْرَءُوا يس عَلَى مَوْتَاكُمْ } يَشْمَلُ الْمُحْتَضَرَ وَالْمَيِّتَ قَبْلَ الدَّفْنِ وَبَعْدَهُ ، فَبَعْدَ الْمَوْتِ حَقِيقَةٌ ، وَقَبْلَهُ مَجَازٌ . (شرح الكوكب المنير -
“Di antaranya adalah yang telah dikatakan oleh al-Majdu (Majduddin Abdus Salam at-Taimiyah, kakek Syaikh Ibnu Taimiyah) tentang hadis:
“Bacakanlah Yasin di dekat orang-orang mati diantara kalian” [Abu Dawud, Disahihkan Ibnu Hibban]
Hal ini mencakup orang yang akan mati, maupun orang mati, baik yang belum dikubur dan yang sudah dikubur. Maka yang setelah kematian adalah hakikat, yang sebelum mati adalah majaz” (Syaikh Ibnu Najjar, al-Kaukab al-Munir 2/122)
2. Hadis Anjuran Membaca Surat Yasin Di Dekat Orang Yang Akan Wafat adalah Dlaif.
Kedlaifannya adalah:
ﻭﺃﻋﻠﻪ اﺑﻦ اﻟﻘﻄﺎﻥ ﺑﺎﻻﺿﻄﺮاﺏ ﻭﺑﺎﻟﻮﻗﻒ، ﻭﺑﺠﻬﺎﻟﺔ ﺣﺎﻝ ﺃﺑﻲ ﻋﺜﻤﺎﻥ ﻭﺃﺑﻴﻪ
Ibnu Qathan memberikan 2 alasan kedlaifannya, karena sanadnya mudltharib, statusnya mauquf dan kemajhulan keadaan Abu Utsman dan bapaknya
ﻗﺎﻝ اﻟﺪاﺭﻗﻄﻨﻲ ﻫﺬا ﺣﺪﻳﺚ ﺿﻌﻴﻒ اﻹﺳﻨﺎﺩ، ﻣﺠﻬﻮﻝ اﻟﻤﺘﻦ، ﻭﻻ ﻳﺼﺢ ﻓﻲ اﻟﺒﺎﺏ ﺣﺪﻳﺚ.
Ad-Daraquthni mengatakan: Hadis ini sanadnya dlaif, matannya tidak diketahui. Tidak ada 1 hadispun yang sahih dalam Bab ini (at-Talkhish al-Habir 2/213)
Namun ternyata membaca Yasin di dekat orang yang akan wafat sudah diamalkan oleh beberapa Sahabat Nabi shalallahu alaihi wasallam:
صَفْوَانُ حَدَّثَنِى الْمَشْيَخَةُ أَنَّهُمْ حَضَرُوا عِنْدَ غُضَيْفِ بْنِ الْحَارِثِ الثُّمَالِىِّ حِينَ اشْتَدَّ سَوْقُهُ فَقَالَ هَلْ مِنْكُمْ أَحَدٌ يَقْرَأُ يس قَالَ فَقَرَأَهَا صَالِحُ بْنُ شُرَيْحٍ السَّكُونِىُّ فَلَمَّا بَلَغَ أَرْبَعِينَ مِنْهَا قُبِضَ. قَالَ وَكَانَ الْمَشْيَخَةُ يَقُولُونَ إِذَا قُرِئَتْ عِنْدَ الْمَيِّتِ خُفِّفَ عَنْهُ بِهَا. قَالَ صَفْوَانُ وَقَرَأَهَا عِيسَى بْنُ الْمُعْتَمِرِ عِنْدَ ابْنِ مَعْبَدٍ.
Shafwan berkata: “Shaleh bin Syuraih membacakan Yasin di dekat Ghudlaif al-Gathafani. Isa bin Mu’tamir juga membacakan Yasin di dekat Ibnu Ma’bad. Para Guru berkata: Jika Surat Yasin dibacakan di dekat orang yang akan mati, maka akan ringan keluarnya ruh” (HR Ahmad)
Penilaian ulama Salafi, Syekh Syuaib Al-Arnauth:
ﺃﺛﺮ ﺇﺳﻨﺎﺩﻩ ﺣﺴﻦ، ﻭﺇﺑﻬﺎﻡ اﻟﻤﺸﻴﺨﺔ ﻻ ﻳﻀﺮ، ﻛﻤﺎ ﺑﻴﻨﺎ ﻓﻲ ﺭﻭاﻳﺔ ﺃﺑﻲ ﺳﻌﻴﺪ اﻟﺨﺪﺭﻱ اﻟﺴﺎﻟﻔﺔ ﺑﺮﻗﻢ (11737) . ﻭﺣﺴﻦ ﺇﺳﻨﺎﺩﻩ اﻟﺤﺎﻓﻆ ﻓﻲ "اﻹﺻﺎﺑﺔ" (ﺗﺮﺟﻤﺔ ﻏﻀﻴﻒ) ، ﻭﺑﺎﻗﻲ ﺭﺟﺎﻝ اﻹﺳﻨﺎﺩ ﺛﻘﺎﺕ ﺭﺟﺎﻝ اﻟﺼﺤﻴﺢ ﻏﻴﺮ ﻏﻀﻴﻒ ﻓﺮﻭاﻳﺘﻪ ﻋﻨﺪ ﺃﺻﺤﺎﺏ اﻟﺴﻨﻦ ﻣﺎ ﻋﺪا اﻟﺘﺮﻣﺬﻱ.
Sanad Atsar ini adalah Hasan. Tidak disebutkan nama para Guru tidak berpengaruh, seperti yang kami terangkan dalam riwayat Abu Sa'id Al Khudri yang terdahulu (no 11737). Al Hafidz Ibnu Hajar menilai sanad ini Hasan dalam kitab Al-Ishabah (biografi Ghudlaif). Para perawi lainnya adalah terpercaya para perawi hadis sahih selain Ghudlaif. Periwayatannya terdapat dalam kitab As-Sunan kecuali Tirmidzi (Musnad Ahmad 28/172)
Kesimpulannya: Membaca Surat Yasin untuk orang yang akan wafat atau sesudahnya adalah masalah ijtihad. Dalil hadisnya menjadi khilafiyah para ulama. Namun ada juga yang mengamalkan karena telah dilakukan oleh sebagian Sahabat Nabi shalallahu alaihi wasallam.
Ma'ruf Khozin, Pengasuh Rubrik Kajian Aswaja Majalah NU AULA