Lagi, Jalur ke Bromo Sempat Tertutup Tanah Longsor
Jalur jalan menuju Gunung Bromo tepatnya di Desa Wonokerto, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo kembali tertutup material tanah longsor. Setelah dibersihkan sejak tadi malam, akses jalan menuju Gunung Bromo itu sudah bisa dilewati kendaraan sejak Selasa siang, 15 Maret 2022.
Informasinya, material longsor pada tebing curam di pinggir jalan mulai melorot sejak Senin malam, 14 Maret 2022. Material longsoran kali ini lebih tebal dibandingkan dengan kejadian serupa, Sabtu, 12 Maret 2022 lalu.
Sebelumnya sejak Senin sore kawasan pegunungan Bromo diguyur hujan deras. Akibatnya, tebing setinggi sekitar 20 meter di Desa Wonokerto kembali longsor. Material longsor tidak hanya menutup jalan akses menuju Gunung Bromo, juga menutup jalan penghubung Wonokerto-Ngadirejo, Kecamatan Sukapura.
“Tanah longsor diketahui mulai Senin malam pukul 20.30. Ketebalan tanah longsor sekitar 4 meter, Jauh lebih parah dibandingkan tanah longsor Sabtu lalu,” ujar PJ Kepala Desa Wonokerto, Sugeng Wahyono, Selasa.
Malam itu juga warga setempat dibantu petugas gabungan dan para sopir jip wisata berusaha membersihkan material longsoran. Karena material menggunung di badan jalan, aksi bersih-bersih dilanjutkan Selasa pagi hingga siang.
Material longsor benar-benar bersih setelah alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) terlibat pembersihan. “Karena material longsor sangat tebal, maka kami meminta bantuan alat berat. Akhirnya semua material longsor bisa disingkirkan,” ujar Danramil Sukapura, Kapten Kerto Aji.
Sejumlah petugas juga terus berjaga-jaga untuk mengatur arus lalu lintas. Pengendara diminta berhati-hati karena badan jalan sangat licin pasca digelontor material longsor. “Kami melakukan buka-tutup jalan menuju Bromo sebab kendaraan yang lewat harus bergantian,” ujar danramil.
Sejumlah wisatawan mengaku, harus menunggu lama saat melintasi kawasan yang longsor. “Rombongan kami terpaksa turun dari mobil kemudian jalan kaki menuju penginapan,” Muhammad Amirsyah, wisatawan dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Amirsyah bersama 25 orang wisatawan berjalan kaki melintasi jalan yang masih tertimbun sisa tanah longsor. “Jalan sangat licin, syukurlah kami dibantu sejumlah petugas,” katanya.