Lagi, 3 Orang Tewas Akibat Miras Oplosan
Kasus keracunan akibat menenggak minuman keras oplosan kembali memakan korban. Kali ini terjadi di Pangalengan, Kabupaten Bandung, tiga orang dikabarkan tewas serta lima lainnya harus mendapatkan perawatan intensif.
"Dilaporkan tiga orang meninggal dunia akibat minuman beralkohol di dua tempat berbeda di Pangalengan," ujar Kabid Humas Polda Jabar, AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko, seperti dikutip Antara, Senin, 30 April 2018.
Truno mengatakan, kasus pertama keracunan miras racikan itu, terjadi pada Sabtu, 28 April 2018, saat empat pemuda berpesta miras di kawasan hutan Artapela, Pangalengan, Kabupaten Bandung. "Mereka menenggak minuman alkohol murni 70 persen yang dicampur minuman berenergi serta air mineral," kata dia.
Setelah menenggak miras oplosan tersebut, kata dia, keempat korban yang berinisial S, J (18), A (18), dan R (20) merasakan gejala mual, muntah, dan sesak nafas. Mereka kemudian tidak bisa pulang dan bermalam di kawasan hutan.
Keesokan harinya, para orang tua korban mencari keberadaan anak-anaknya. Saat berhasil ditemukan, korban atas nama S sudah dalam kondisi meninggal dunia. Sementara tiga korban lainnya dalam keadaan lemas tak berdaya.
"Selanjutnya tiga orang korban di evakuasi ke Puskesmas Pangalengan, sedangkan korban atas nama S langsung dibawa ke rumahnya dan dimakamkan," kata dia.
Di tempat terpisah yang juga masih di sekitar Pangalengan, dua orang pemuda harus meregang nyawa dan dua lainnya harus di rawat intensif setelah meminum miras racikannya sendiri.
Kata dia, kasus di lokasi kedua terjadi pada Jumat, 27 April 2018, setelah keempat korban yakni P (13), D (20), A (15) dan P (18), menenggak miras hasil racikan sendiri di pinggiran jalan di wilayah Pangalengan.
Ia menjelaskan, miras racikannya berasal dari alkohol murni 70 persen yang dicampur dengan minuman serbuk instan. Para korban menyeduh minuman serbuk itu dengan alkohol murni ke dalam sebuah gelas yang kemudian diminum secara bergantian dengan para korban.
"Setelah menenggak minuman keras tersebut, para korban mengalami gejala mual, muntah, jantung berdetak kencang, dan menderita sesak napas yang hebat," kata dia.
Keempatnya pun langsung di bawa ke Puskesmas Pangalengan, serta sebagian dirujuk ke RS Al-Islam Kota Bandung. Naas, nyawa P (13) dan D (20) tidak dapat tertolong. Sementara dua orang lainnya, selamat namun masih dalam tahap perawatan. "Kedua korban meninggal pada hari Minggu. Sementara korban selamat di rujuk ke RS Al-Islam," kata dia. (ant/wit)