Laga Indonesia U-19 vs China Masih Gunakan Papan Skor Manual
Stadion Gelora Bung Tomo yang akan dipakai untuk pertandingan uji coba Timnas U-19 melawan Timnas China U-19 pada Kamis, 17 Oktober 2019 malam ini masih belum selesai berbenah.
Tampak dari papan skor di Stadion Gelora Bung Tomo masih menggunakan papan skor manual. Berdasarkan pantauan ngopibareng.id di Stadion, sejak siang tadi petugas tampak memasang banner yang bertuliskan Indonesia dan China di kerangka papan skor yang rencananya akan dibuat digital.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya Afghani mengatakan pemasangan papan skor masih belum rampung. "Kami akan terus sempurnakan dan perbaiki kekurangan, sehingga ketika nanti dipakai untuk pertandingan sudah sesuai dengan standart," katanya.
Sementara menjelang pertandingan, pelatih kedua tim saling berterima kasih atas kesempatan uji coba yang diberikan.
"Ini uji coba ketiga kami, dua sebelumnya sudah kami lakukan saat pemusatan latihan di Bogor, dimana kami menang dari tim Pra Pon DKI 3-0 dan seri 0-0 melawan Tira Persikabo," kata pelatih timnas U-19 Indonesia, Fakhri Husaini, dikutip laman resmi PSSI.
Lanjut Fakhri, melawan China sangat bermanfaat, bisa mengukur hasil persiapan selama dua minggu. "Kami sudah mempersiapkan diri selama dua minggu, melawan China sangat bermanfaat bagi kami, untuk mengukur sejauh mana kesiapan pemain dari tim kami, bagaimana pemain sejauh ini bisa memahami taktik dan menerapkan semua hasil pemusatan latihan kami di Bogor," ujarnya.
Fakhri berharap timnya bermain baik melawan China. "Saya juga berharap mereka bisa memberikan tekanan kepada kami, agar pemain bisa mendapatkan pelajaran dari pertandingan. Kenapa China, karena kekuatan negara China mirip seperti dua negara yang ada di Grup K kualifikasi Piala AFC U19," katanya.
Timnas U-19 Indonesia berada di Grup K Kualifikasi Piala Asia U-19 2020 bersama Hong Kong, Korea Utara, dan Timor Leste.
Sementara itu, pelatih timnas U-19 China, Cheng Yao Dao melihat Indonesia sebagai lawan yang kekuatannya seperti Myanmar dan Singapura di Grup I. Selain itu mereka satu grup dengan Korea Selatan.
"Terima kasih juga untuk federasi Indonesia (PSSI) telah memberikan kesempatan baik ini, kami bisa melawan tim bagus. Indonesia tim bagus dengan permainan cepat. Itu kenapa, sama seperti pelatih Indonesia (Fakhri Husaini), memanfaatkan dua laga uji coba Internasional sebagai persiapan kami menyongsong kualifikasi Piala AFC U19," kata Cheng Yao Dao.
Menurut Cheng Yao, Indonesia memiliki kekuatan pada gaya permainan yang cepat seperti Myanmar dan kolektif seperti Singapura.
"Indonesia menurut kami memiliki kekuatan seperti dua tim lain di Grup I, kualifikasi Piala AFC U19. Permainan cepat, seperti Myanmar dan kolektif seperti Singapura," ujarnya.