Lachlan Morton akan Gowes 1.000 Km, 6.500 Mdpl di Gurun Afrika
Kurang dari enam minggu setelah menyelesaikan Absa Cape Epic, Lachlan Morton kembali ke Afrika Selatan untuk mengikuti The Munga. Sebuah balapan sepeda gunung yang berjarak 1.000 km menyeberangi gurun Afrika. Di tanggal 1-6 Desember. Saat cuaca sedang panas-panasnya.
Balapan itu memiliki time limit 100 jam dan harus menanjak total 6,500 meter. Akan ada 10 water station sepanjang rute ini. Ada lima race villages, yaitu tempat dimana peserta dapat istirahat, makan minum, dan reparasi sepeda dengan bantuan mekanik.
“Sejujurnya saya tidak tahu seberapa besar area lomba ini. Yang pasti daerah gurun itu sangat besar dan sangat terpencil. Saya tidak sabar ingin segera menjalaninya,” tutur Lachlan seperti dilansir di website EF Education-Nippo.
“Memang akan ada lima checkpoint berbeda. Dan sisanya adalah tidak ada supporting sama sekali. Jadi harus benar-benar sanggup merawat diri sendiri dan sepeda. Saya sangat suka dengan even balapan yang benar-benar hanya mengandalkan diri sendiri,” tutur Lachlan.
Konsekuensi terbesar dari balapan di gurun Karoo saat musim panas adalah temperatur bisa sangat tinggi di siang hari. Dan sangat rendah di malam hari. Morton mengatakan sudah mempersiapkan itu semua. Terutama apparel-nya.
“Cuaca ini akan sangat berat. Akan sangat panas dan sangat dingin. Ini tantangan terbesarnya dan membuat paking jadi lebih sulit. Dua cuaca yang dapat berubah dengan cepat ini bisa menghalangi pembalap untuk menyelesaikan rute. Tapi saya akan menyelesaikan tantangan ini,” harap Morton.
Selain cuaca, Morton juga sangat memikirkan kesediaan air minumnya. Dia benar-benar mengalkulasi berapa air yang harus dibawa. “Lampu juga sangat penting karena pasti akan ada saat dimana harus melanjutkan perjalanan di malam hari,” bilangnya.
Balapan terakhir Morton di Afrika Selatan adalah di Cape Epic yang diadakan di Cape Barat pertengahan Oktober silan. Itu adalah balapan 8 hari yang berpartner dengan Kenneth Karaya. Sejatinya, Morton berpasangan dengan Alex Howes, mantan pembalap EF Education. Tetapi sayang, Howes mengalami kecelakaan di even Pike Peak Apex dan mengalami patah jari. Sehingga Karaya menggantikannya.
Sama seperti turing 18 hari, 5.510 km yang bernama Alt Tour de France yang diselesaikan Morton awal tahun ini, saat ini dia memulai petualangannya dari Bloemfontein di Afrika Selatan menuju perkebunan anggur Doolhof di Wellington, sebuah kota kecil di Cape Winelands.
“Saya sangat mencintai petualangan yang memerlukan adaptasi dengan situasi apapun. Saya suka berada di garis start dan tidak tahu ada apa di depan. Di balapan seperti itu, benar-benar hanya mengandalkan diri sendiri dan kita tidak tahu ada tantangan apa di depan. Petualangan seperti itu sangat menarik untuk saya,” tutup pembalap asal Australia yang saat ini sedang fokus pada even ultra endurace.