Laboratorium Di Jateng Mampu Periksa 5000 Spesimen Perhari
Laboratorium di Jawa Tengah kini bisa memeriksa lebih dari 5.000 spesimen dalam satu hari. Artinya, proses ditemukannya kasus baru akan lebih cepat dan tanpa menunggu lama.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjelaskan, hasil evaluasi percepatan penanganan COVID-19 menunjukkan tren peningkatan pemeriksaan spesimen dalam sepekan terakhir.
“Ternyata kita pada tanggal 17 September 2020 itu sudah ngambil spesimen 5.643. Apa artinya? Sebenarnya ditanggal 17 September itu kita sudah melebihi target di mana kita ditargetkan 4.991 dan ini sudah di atas 5.000,” kata Ganjar usai rapat dengan Kepala Dinas Kesehatan, Yulianto Prabowo di rumah dinasnya, Kamis, 24 September 2020.
Ganjar tak memungkiri bila jumlah spesimen yang diuji sempat turun pada 18-20 September. Namun, saat dipacu lagi jumlah spesimen pada 21 September kembali meningkat hingga 6.157 spesimen.
Kemudian, kata Ganjar, tanggal 22 September jumlah spesimennya sebanyak 5.559 spesimen. Bahkan, pada 23 September kemarin, jumlah spesimen yang diperiksa mencapai 6.019 spesimen.
“Artinya sudah melampaui batasnya, mudah-mudahan ini bagian dari kerja kawan-kawan dari mereka surveilans, yang mereka melakukan tracing dengan sangat baik saya terimakasih. Dan ini juga menunjukkan tracingnya bagus, tinggal kita sekarang menguatkan labnya agar kemudian lebih cepat dan target itu bisa terpenuhi,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, dr Yulianto Prabowo menambahkan, pihaknya segera memperkuat tiga laboratorium (lab) sebagai pengoptimalan penanganan COVID-19.
Tiga lab tersebut antara lain Badan Laboratorium Kesehatan Provinsi di Semarang, Lab RSUD Moewardi Solo dan Lab RSUD Margono Banyumas.
“Kita memperkuat lab kita. Terutama sedang kami perkuat betul adalah SDM-nya, lalu alat-alatnya, lalu kecukupan reagennya,” kata Yulianto.
Di sisi lain, Dinkes Jateng juga akan mendorong kabupaten dan kota untuk meningkatkan jumlah spesimennya. Supaya jumlah kapasitas spesimen meningkat 8 ribu-9 ribu.
“Karena SDM dan alat sudah kita cukupi. Kalau yang kirim spesimen gak banyak, tentunya enggak bisa,” harapnya.
Disinggung jumlah tes PCR yang sudah dilakukan di Jateng, kadinkes menyebutkan, saat ini sudah ada sekitar 295ribu tes. Dengan positivity rate atau rasio kasus positif Covid-19 sekitar 10,15 persen.
Meski demikian, ada juga daerah yang positivity rate di bawah 5 persen seperti Banyumas sekitar 2,71 persen. Jumlah positivity rate itu, akan terus diupayakan agar turun.