Labil, WHO Kini Sarankan Pakai Masker di Tempat Umum
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) beberapa kali mengubah sikapnya tentang penggunaan masker untuk mencegah terpapar virus covid-19. Setelah sebelumnya tak yakin jika masker mampu menahan virus, kini WHO menganjurkan menggunakan masker di tempat umum.
WHO mengaku jika masker menunjukkan bukti bisa menjadi "perlindungan untuk terinfeksi akibat droplet."
Dokter Maria Van Kerkhove, pimpinan ahli covid-19 di WHO mengatakan pada Reuters jika pihaknya kini menganjurkan orang untuk menggunakan masker kain, di area yang berisiko menularkan virus. Hal ini juga berbeda dengan anjuran WHO sebelumnya, yaitu menggunakan masker bedah baik untuk mereka yang sehat maupun sakit.
WHO mengaku jika anjuran terbarunya berasal dari penelitian yang dilakukan dalam beberapa minggu terakhir. "Kami menganjurkan pemerintah untuk mendorong warganya menggunakan masker di area publik," kata Kerkhove.
Di saat yang sama, WHO menekankan jika masker hanyalah salah satu cara untuk mengurangi risiko penularan, dan bukan menjadi alat melindungi diri dari corona. "Masker saja tak akan melindungi dari covid-19," kata Direktur Umum WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Di banyak negara, aturan untuk menggunakan masker kini menjadi sebuah kewajiban. Di Indonesia, pemerintah mewajibkan masker di ruang publik.
Di Inggris, pemerintah meminta seluruh pengunjung rumah sakit dan pasien untuk menggunakan masker dan face shield, sedangkan tenaga kesehatan di rumah sakit wajib meggunakan masker bedah, meski mereka tidak sedang bertugas.Inggris sendiri mencatat jumlah pasien meninggal mencapai 40 ribu.
Secara global, kini terdapat 6,7 juta kasus corona dengan 400 ribu kematian, sejak wabah menjangkit akhir tahun lalu, menurut data yang dikumpulkan Johns Hopkins University.