Laba Turun Akibat Pandemi, Pakuwon Jati Tak Bagi Dividen
Akibat pandemi Covid-19, PT Pakuwon Jati Tbk sepakat bahwa tidak memberikan dividen kepada pemegang saham untuk tahun buku 2020.
Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Pakuwon Jati Minarto Basuki mengatakan, keputusan ini diambil karena laba bersih yang turun hingga 44,8 persen dari tahun sebelunya.
"PT Pakuwon Jati (PWON) membukukan pendapatan bersih tahun 2020 Rp 3.977 miliar, turun 44,8 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 7.202 miliar. Sedangkan EBITDA sebesar Rp 2.051 miliar , turun 48,6 persen dibanding tahun sebelumnya Rp 3.992 miliar," ujar Minarto, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Senin, 5 Juli 2021.
Minarto mengungkapkan, alasan tak membagi deviden ialah untuk menjaga kondisi keuangan di masa pandemi Covid-19 ini.
"Kami masih memiliki beberapa rencana, untuk itu kondisi keuangan harus dijaga. Kami akan buka pintu untuk cari project. Uang yang kita simpan atau tabung akan kami gunakan untuk belanja. Karena masih pandemi kami tak bisa bagi deviden untuk tahun 2020," paparnya.
Tambahnya, untuk target tahun ini adalah lebih baik dari tahun 2020, dengan kenaikan 30 sampai 40 persen. "Semoga Covid-19 selesai dan ekonomi kita bisa berjalan seperti semula," imbuhnya.
Meski demikian, PT Pakuwon Jati, Tbk yang memiliki beberapa aset mal di Surabaya, optimis bahwa setelah penerapan PPKM darurat nantinya bisnis mal akan bangkit lagi.
"Saat ini kami hanya menargetkan sementara sampai tanggal 20 Juli. Kami optimis saat kasus Covid-19 membaik nantinya mal akan cepat pulih. Kami sudah alami ini Desember lalu," ujar Ivy Wong, direktur Business Development & Investor Relation.
Ivy mengungkapkan, dari laporan sepanjang 2020 pendapatan atau revenue dari mal sebesar 40 persen dari total revenue PT Pakuwon Jati.