Lab Doping Unesa Selesai, Masalah Doping Tak Perlu Keluar Negeri
Gedung Laboratorium Doping Universitas Negeri Surabaya (Unesa) telah rampung dibangun. Pembangunan lanjutan gedung tersebut diserahkan kepada Rektor Unesa oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR).
Direktur Prasarana Strategis, PSPOP, DJCK, Kementerian PUPR, Essy Asiah mengatakan, gedung yang dibangun 2021 ini rampung pada 2022. Ia berharap Unesa bisa mengelola gedung tersebut dengan baik sesuai dengan peruntukannya.
Di sisi lain Rektor Unesa, Nur Hasan menceritakan, Unesa mengambil inspirasi dari World Anti-Doping Agency (WADA) di Jepang saat ia berkunjung ke sana beberapa waktu lalu.
"Saat itu, Gedung Laboratorium Doping Unesa ini masih kosong belum ada peralatan sama sekali. Kemenpora RI menyanggupi untuk segera mengisi gedung ini dengan alat-alat tahun ini. Sehingga secara bertahap bisa digunakan untuk Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) di UNESA," terangnya.
Ia menjelaskan, Laboratorium Doping Unesa memiliki banyak manfaat. Di antaranya untuk menyiapkan atlet-atlet Indonesia dalam rangka Olimpiade tahun 2032. Selain itu, lab ini juga diharapkan mampu memberikan warna dan menyiapkan atlet-atlet agar tidak terjadi persoalan-persoalan doping.
Selama ini, setiap ada persoalan doping, sampelnya dibawa ke negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, bahkan India yang tentunya membutuhkan proses dan tahapan yang memakan banyak waktu.
"Sekarang kalau ada persoalan bisa dilakukan di Unesa," imbuhnya.
Menurutnya tidak hanya doping yang akan ditangani di gedung ini, tapi juga sebagai pusat pembinaan dan penanganan atlet.
“Misalnya ada yang cedera, pemulihan dan sebagainya bisa dilakukan di Sport Science and Fitness Center Laboratorium Doping UNESA. Semuanya lengkap,” ungkapnya.
Usai penandatanganan serah terima, jajaran Rektor UNESA bersama Kepala BPPW Jatim meninjau fasilitas awal yang sudah tersedia di gedung tersebut.
Ada fitness dan training center di lantai empat, ruang pendingin untuk recovery atlet di lantai tiga, jembatan konektor gedung kolam renang, perlengkapan ibadah di lantai dua serta ruang sauna, whirlpool, track lari dan sebagainya.