Kya-Kya Surabaya Kurang Kuliner China, Pemkot Latih UMKM Lokal
Wisata kuliner Kya-Kya, Kembang Jepun kembali dibuka setelah 'mati suri', pada pekan lalu, Sabtu, 10 September 2022. Namun pertanyaan, kok makanan Chinese yang dijual di sana cuma sedikit.
Ternyata hal itu juga menjadi pekerjaan rumah (PR) Walikota Surabaya, Eri Cahyadi. Guna menambah varian masakan Chinese di Kya-Kya, Pemkota Surabaya bersama Apkrindo bekerja sama melatih UMKM lokal.
"Saya juga sadar waktu jalan-jalan kemarin, lho kok dodol (jualan) seblak, terus sebelahnya jus alpukat. Sekarang ini sedang dilatih oleh Apkrindo untuk buat makanan Chinese, karena UMKM lokal sukanya jualan pecel sama es teh," ungkap Eri Cahayadi kepada wartawan.
Menurutnya, makanan Chinese akan menambah daya tarik Kya-Kya karena berbeda dari tempat lainnya.
"Kalau tidak ada yang khas kan tidak ada daya tariknya. Jadi memang sedang kami masih latih sekarang," imbuhnya.
Eri Cahyadi mengungkapkan, pelatihan dilakukan kurang lebih sepekan. Tetapi tidak langsung dijual di Kya-Kya karena akan ada trial dan eror terlebih dahulu, sampai benar-benar enak baru akan dijual.
"Jangan sampai ketika rasanya belum pas langsung dijual nanti pengunjung tidak mau, nanti balik seblak lagi. Saya berharap dilatih ini sampai berhasil dan para pedagang bisa menjual makanannya dengan percaya diri," ungkap mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya ini.
Selain itu, Pemkot Surabaya juga melakukan evaluasi dalam penataan Kya-Kya agar benar-benar berkonsep seperti Chinatown.
"Pelan-pelan kami tata dan perbaiki apa yang kurang. Nantinya juga ada pengecatan dan pengantian papan nama ruko yang ada di sepanjang jalan Kembang Jepun," tandas Eri Cahyadi.