KWI Belum Izinkan Umat Beribadah di Gereja Katolik
Ketua Presedium Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) Ignatius Kardinal Suharyo mengatakan, Gereja Katolik belum diperbolehkan untuk melakukan kegiatan keagamaan bersama umat. Pihak gereja memilih menunggu hingga pandemi Covid-19, benar-benar aman bagi seluruh umat.
Di sisi lain, Kementerian Agama memang telah menerbitkan surat edaran yang memberi kelonggaran tempat tempat ibadah termasuk Geraja Katolik, untuk mengadakan kegiatan keagamaan. Merespon hal tersebut, pihak gereka memilih untuk tidak terburu-buru mengadakan kebaktian di dalam gereja.
"KWI akan berhati-hati merespon surat edaran Kementerian Agama tersebut. KWI ingin urusan virus corona ini selesai dulu, demi keselamatan semua umat," kata Ketua KWI melalui rekaman video yang diterima Ngopibareng.id, pada Sabtu 13 Juni 2020.
Kardinal Suharyo yang merangkap sebagai Uskup Agung Jakarta, menjelaskan bahwa larangan beribadah di Gereja Katolik berlaku di 33 wilayah Keuskupan di Indonesia. Dia belum bisa menjelaskan kapan Gereja Katolik dibuka kembali untuk umat.
Uskup Ordinariat Militer Indonesia kelahiran Yogyakarta ini memahami kerinduan umat katolik untuk beribadah di gereja seperti semula, bisa saling sapa dengan sesama umat.
"Suasana batin umat Katolik yang rindu akan gerejanya adalah karunduan kami sebagai imam, sebagai pemimpin umat Katolik. Tapi sebagai Imam Katolik keselamatan jemaat adalah yang utama," ujar pria 69 tahun ini.
Memasuki tatanan hidup baru atau new normal usai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), konsekuensi yang menjadi tanggung jawab umat masyarakat cukup berat. Karena masyarakat tetap diikat dengan protokol kesehatan, supaya hasil kerja keras penanganan Covid-19 tidak semakin meluas.
Sebab itu, sebelum gereja dibuka kembali, umat harus disiapkan dulu mentalnya untuk menghadapi konsekensi itu, yakni kesanggupan umat untuk menjalankan protokol kesehatan, termasuk physical distancing. Serta kesiapan gereja memfasilitasi umat dalam mematui protokol kesehatan.
"Kehati-hatian yang dilakukan KWI maupun keuskupan, tidak buru-buru mengajak umat beribadah di gereja, karena kami tidak ingin gereja menjadi klaster baru penyebaran Covid-19, akibat ketidak hati-hatian," tegas Kardinal Suharyo.
Selama Gereja Katolik belum dibuka, umat tetap mengikuti kegiatan keagamaan di gereja melelau video streaming. Perayaan ekaristi saat misa Minggu pagi masih bisa diikuti melalui layar TVRI.
"Umat bisa mengikuti ibadah dari rumah bersama keluarga dengan khusuk," sambung pria kelahiran 9 Juli 2020 ini.
Advertisement