Kwarda Pramuka Jatim Bangun Rumah Layak Huni untuk Masyarakat Kurang Mampu di Lamongan
Sebagian kecil masyarakat di Kabupaten Lamongan tinggal di rumah tidak layak huni. Oleh karena itu Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur menggelar pemugaran rumah di Kabupaten Lamongan menggandeng generasi muda yang tergabung sebagai anggota Pramuka Penegak untuk ikut berpartisipasi.
Kegiatan Pemugaran Rumah ini selain sebagai upaya bakti sosial ke masyarakat, namun juga sebagai bentuk Pengembangan Kepramukaan. Nantinya bersamaan dengan selesainya program pemugaran rumah, sebanyak 700 anggota Pramuka Penegak Kabupaten Lamongan akan mengikuti acara Wawasan Kebangsaan pada 3 Desember 2024 di Convention Hall Universitas Muhammadiyah Lamongan. Pada acara ini akan diserahkan secara simbolis kunci rumah kepada penerima program Pemugaran Rumah.
Menurut Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur, Kak H. M. Arum Sabil, SP., S.H. kedua kegiatan ini diharapkan dapat membawa dampak positif dan juga selaras dengan tujuan Pengembangan Kepramukaan. Pengembangan ini di antaranya adalah pendalaman Satya dan Darma Pramuka.
“Satya dan darma Pramuka tidak hanya ada di lisan, tetapi harus berjalan seiring dengan perilaku kita sehari-hari. Yakinlah dengan niat yang tulus membantu sesama” pesannya.
Pada kegiatan Pemugaran Rumah, ada 100 lebih anggota Pramuka yang ikut membantu proses perbaikan rumah secara bergantian dari tanggal 21 November 2024 hingga 3 Desember 2024. Adapun rumah yang dipugar adalah milik Mustain di Krete, Kreteranggon, Sambeng, Lamongan dan juga rumah milik Syaiful Arifin di Kedung Caluk, Kreteranggon, Sambeng, Lamongan.
Kedua rumah tersebut memiliki kondisi yang hampir sama. Sebelum dipugar kedua rumah ini tidak memiliki dinding dan atap yang kokoh sehingga akan berbahaya jika terjadi hujan atau badai.
Rumah milik Mustain ditinggali oleh 5 orang, yakni Mustain, istri, dan ketiga anaknya. “Ini kalo hujan itu sering bocor, kadang saya bikin aliran selang buat buang airnya keluar rumah,” ungkap Mustain.
Ia berharap proses Bedah Rumah ini dapat menjadikan rumahnya lebih nyaman untuk keluarganya. “Ya nanti setelah dibenerin, Insya Allah gak bocor lagi biar anak-anak enak,” tambahnya.
Tak jauh berbeda, rumah milik Syaiful Arifin juga mengalami masalah serupa. Rumahnya sebelum dipugar hanya berdinding tipis dan sangat berbahaya jika hujan atau badai.
“Kalau hujan itu biasanya sampai horeg (tidak stabil)” ungkap istri Syaiful Arifin. Tak hanya itu ia menambahkan bahwa ketika hujan lebat atau badai, keluarga memilih meninggalkan sementara rumah mereka. “Jadi kalo hujan deras itu, ndak ada yang di rumah, keluar semua takut roboh,” pungkasnya.
Kak H.M Arum Sabil Ketua Kwarda Jawa Timur, menyampaikan bahwa jika tiga zona yang melaksanakan ini bisa sukses dan mendapatkan tanggapan baik dari anggota Pramuka dan masyarakat, maka di tahun depan akan kita adakan kegiatan serupa, kegiatan yang akan mampu mendorong peningkatan wawasan kebangsaan dan terus mendorong Pramuka tetap peduli kepada alam dan sesama.
“Kepada adik-adik Pramuka Jawa Timur, jangan pernah berhenti berbuat baik, teruslah berbuat baik di mana pun adik-adik berada, Satya dan darma Pramuka tidak hanya ada di lisan, tetapi harus berjalan seiring dengan perilaku kita sehari-hari. Yakinlah dengan niat yang tulus membantu sesama, di sanalah adik-adik akan menanam benih kebahagiaan untuk kesuksesan adik-adik,” pesan Ketua Kwarda Jatim.
Advertisement