Kursus Online Keislaman, Ini Dakwah Prof Nadirsyah Hosen
Dosen senior Monash Lawa School Australian, Prof Nadirsyah Hosen membuka kursus online keislaman mulai tahun 2019. Ia mengakui tidak akan aktif di media sosial, kecuali hanya memposting artikel dan vlog, informasi seminar, dan lain-lain.
“Kawan, tahun 2019 saya gak akan aktif diskusi di medsos. Akun saya hanya memposting artikel dan vlog, info seminar/pengajian di darat, info penerbitan buku, dan hal penting lainnya. Saya sedang fokus menyiapkan kursus online keislaman, dimana kita bisa saling belajar dan diskusi tematis,” ujarnya, dikutip ngopibareng.id, Sabtu 5 Januari lewat twitternya.
Kursus ini, kata Gus Nadir, sebagai langkah atas keprihatinannya terkait kualitas diskusi di media sosial yang semakin parah. “Saya merasa kursus online keislaman ini sebagai jawaban terhadap kualitas diskusi di Medsos yang semakin parah,” jelasnya.
“Kawan, tahun 2019 saya gak akan aktif diskusi di medsos. Akun saya hanya memposting artikel dan vlog, info seminar/pengajian di darat, info penerbitan buku, dan hal penting lainnya. Saya sedang fokus menyiapkan kursus online keislaman, dimana kita bisa saling belajar dan diskusi tematis,” ujar Prof Nadirsyah Hosen.
Dia menerangkan, timnya akan menyiapkan platform dan tool-nya, sementara Gus Nadir sendiri akan menyiapkan modul dan video kajian keislaman.
“Akan ada interaksi diskusi langsung dengan saya, maupun peserta lainnya,” ungkap putra ulama legendaris KH Ibrahim Hosen (almaghfurlah).
Tema kajian, lanjutnya, akan dibuat secara tematis ala pesantren, namun disajikan dengan ciamik ala universitas top dunia.
“Anda gak perlu datang ke Monash University untuk nyantri dengan saya. Kita ketemu di kursus online, lanjut dengan kopi darat,” terangnya.
Ia berharap bisa segera meluncurkan kursus online keislamannya itu di website www.nadirhosen.net. Kursus ini kata Gus Nadir untuk kawan-kawan yang hendak belajar Islam ramah dan penuh rahmah.
“Gak ada hoaks dan caci maki,” tegasnya.
Dia pun memohon doa dan restu kepada Gus Mus, Rais Syuriyah PWNU Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh, Direktur Sufi Center KH M. Luqman Hakim, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, dan penggerak Islam Cinta Haidar Bagir. (adi)