Kursi PM Jepang Kosong, Ini Figur Pengganti Shinzo Abe
Keputusan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe cukup mengejutkan. Ia secara resmi telah mengundurkan diri dari jabatannya pada Jumat 28 Agustus 2020. Alasan pengunduran diri Shinzo dari jabatannya sebagai perdana menteri karena masalah kesehatan.
Menurut Kantor Berita Jepang (NHK) yang dikutip AFP, Shinzo dikatakan menderita penyakit “kolitis ulserativa” atau peradangan usus kronis. Hal itu tentu saja mengejutkan semua pihak, baik rakyat Jepang maupun dunia internasional.
Shinzon Abe menderita penyakit (peradangan usus) yang kemudian membuatnya mundur dari jabatannya sebagai PM Jepang yang pertama pada 2007. Menurut keterangan NHK, dikutip Sabtu 29 Agustus 2020.
Abe menyebut dalam pengunduran dirinya itu, ia turut menyesal karena tidak dapat meraih kesepakatan “Perjanjian Damai” bersama Rusia.
“Perjanjian Damai antara Jepang dan Rusia merupakan amandemen konstitusi, sejumlah isu membawa kepentingan besar bagi pemerintah Jepang. Sangat disayangkan. Sungguh sangat disayangkan bahwa tugas-tugas tersebut belum saya selesaikan,” tutur Abe.
Keputusan pengunduran diri Shinzo dari jabatannya sebagai perdana menteri itu tentu saja langsung memunculkan rumor atau spekulasi siapa sosok yang paling berpeluang besar untuk menggantikan Shinzo sebagai PM Jepang berikutnya.
Sebagai informasi, sesuai Undang-undang Kabinet Jepang pada Pasal 9, sosok Wakil Perdana Menteri, dalam hal ini Taro Aso yang harusnya menggantikan Shinzo. Taro Aso sebenarnya juga merangkap sebagai Menteri Keuangan (Menkeu).
Menurut aturan, Taro Aso kemungkinan berada di posisi pertama yang paling berpeluang menjadi PM Jepang. Diikuti oleh Kepala Sekretaris Kabinet Jepang yang saat ini dijabat Yoshihide Suga.
Pernyataan Mundur
Sebelumnya, pengunduran diri Abe, disiarkan secara luas dari Tokyo.
“Kemudian, bertahun-tahun saya memeriksakan penyakit kronis saya, tanpa masalah apapun saya menjalankan tugas sebagai PM setiap harinya. Bagaimanapun kemudian pada Juni tahun ini saya melakukan check up rutin dan ada pertanda dari penyakit yang saya idap. Itulah apa yang dikatakan oleh dokter saya,” ungkap Abe dalam keterangan persnya yang turut diliput media asing.
Menurut Abe meski kondisi kesehatannya lemah diakibatkan penyakit yang telah dideritanya sejak 13 lalu, namun ia harus membuat keputusan untuk mundur dari jabatannya.
“Saya tidak bisa membuat kesalahan dalam pengambilan keputusan dengan dukungan publik yang harus saya tanggapi. Jadi, saya belum siap untuk mengemban amanah masyarakat dan saya membuat penilaian, saya tidak bisa melanjutkan pekerjaan sebagai PM. Saya memutuskan untuk mundur dari jabatan,” ujar Politisi Partai Demokratik Liberal Jepang itu.
Media lokal Jepang menyebut Abe menderita kolitis ulserativa, peradangan usus yang pernah dideritanya dan membuatnya mundur dari jabatan serupa 2006 lalu.