Kursi Peninggalan Sri Sultan HB Rusak Dipakai Selfi Wisatawan
Meja peninggalan mendiang Raja Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) VIII yang berada di Museum Kursi HB VIII rusak. Penyebabnya adalah ulah dari seorang wisatawan yang berniat foto selfie di meja kursi raja yang bertahta pada 1921-1939 tersebut.
Kejadian itu diketahui Abdi Dalem Keraton Yogyakarta Mas Bekel Purakso Wiarjo, kemarin pukul 12.00 WIB. Dia tidak sengaja mendengar suara benturan lalu mendekati ke sumber suara yang ternyata ditemukan wisatawan tengah berswafoto tepat di kursi asli peninggalan Sultan HB VIII.
"Saya cek ternyata ada pengunjung yang selfie, menyenggol meja, dan kaki meja patah, karpet merah alas kursi jebol," katanya dikutip Okezone, Selasa, 17 Desember 2019.
Wiarjo menduga seorang ibu, wisatawan asal Bandung menginjak podium meja kursi saat selfie hingga kaki meja patah. Pada saat diketahui ibu itu dalam posisi jatuh di lantai.
Abdi dalem yang menjaga perabot pusaka Keraton Yogyakarta ini meminta penjelasan kepada pengunjung tersebut. Namun wisatawan paruh paruh baya ini mengaku sudah mendapat izin untuk foto selfie di dekat meja kursi Sultan HB VIII.
"Alasannya sudah diizinkan oleh seseorang untuk selfie. Tapi enggak jelas siapa orangnya (yang memberikan izin)," kata dia.
Padahal, di dekat meja kursi itu sudah ada papan pemberitahuan dilarang naik atau menginjak podium dan barang-barang yang berada di museum. "Beruntung meja yang terbuat dari marmer tidak pecah dan jatuh ke lantai keramik. Jika iya bisa dapat dipastikan meja tersebut pecah," ucapnya.
Saya cek ternyata ada pengunjung yang selfie, menyenggol meja, akibatnya kaki meja patah, alas kursi milik HB VIII jebol.
Saat ini meja yang rusak tersebut sudah dibawa ke bengkel untuk segera diperbaki. Pihak Keraton juga sudah meminta identitas wisatawan tersebut untuk diproses lebih lanjut.
Wiarjo mengaku, pihak Keraton Yogyakarta mengalami kerugian Rp 400.000 hingga Rp 500.000 akibat kerusakan benda cagar budaya tersebut.
Dari pantauan di lokasi museum, empat kursi sudah dipindahkan. Perabot tersebut berada di atas mimbar berukuran dua kali dua meter dengan ketebalan alasnya dua centimeter. Ada foto Sri Sultan HB VIII yang menjadi raja selama 18 tahun, terhitung 1921-1939.
Meja kiursi tersebut diproduksi sesaat Sultan HB VIII dinobatkan sebagai raja. Meja kursi ini berbahan kayu jati berukir dan berprada. Pada masa itu, kursi tersebut biasa digunakan saat menerima tamu kehormatan di Bangsal Kencana.
Putri Keraton Yogyakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu ikut mengomentari kejadian ini melalui akun Twitter pribadinya @GKRHayu. Putri ketiga Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan HB X ini juga memperlihatkan video kerusakan meja peninggalan Sultan HB VIII tersebut.
“Katanya tulisan dilarang pegang dilarang foto itu mengurangi keindahan museum/pameran. Tapi untuk menghadapi jenis orang butuh konten tapi ndak bisa baca gini gimana? Ada yang mau duduk di pelenggahan dr HB VIII dan selfi, sukses nyamplak meja marmer,” demikian cuitnya.
“Orangnya sudah menyatakan akan mengganti kerugian. Tapi intinya kan bukan itu Barang2 di @kratonjogja. Tidak semua gampang diganti," katanya.
Katanya tulisan dilarang pegang dilarang foto itu mengurangi keindahan museum/pameran
— GKR Hayu (@GKRHayu) December 16, 2019
Tp utk menghadapi jenis orang butuh konten tp ndak bisa baca gini gimana?
Ada yg mau duduk di pelenggahan dr HB VIII dan selfi, sukses nyamplak meja marmer pic.twitter.com/U00ENDGpHh
Advertisement