KurmaCC Tingkatkan Performa, Berharap Bukan Cyclist Musiman
Nama buah bisa jadi nama komunitas yang solid. Ya, di Surabaya ada KurmaCC (Kurma Cycling Club). Dinamakan Kurma karena salah satu anggotanya, Bajamal Fahmi adalah pedagang kurma yang sukses.
“Menghormati beliau sebagai senior kami, maka kami namakan komunitas ini KurmaCC,” bilang Andy Firdaus, salah satu anggota KurmaCC .
Selain itu, buah kurma itu selalu berbuah tidak peduli musim. Jadi diharapkan komunitas ini solid selamanya. Bukan komunitas sepeda musiman.
Awal mulanya, tujuh cyclist kerap gowes bareng. Mereka adalah Bajamal Fahmi, Andy Firdaus, Jun, Febrianto, Muhammad Zuber, Saddam, dan Doni Veryanto. Lama kelamaan, teman mengajak teman. Akhirnya terkumpul member hingga 37 cyclist.
Mereka rutin gowes tiap hari kecuali Senin dan Jumat. Karena rumahnya saling berbeda lokasi, ditentukan titik kumpul ada di kawasan Marmoyo Surabaya jam 05.30 pagi.
“Kita biasa gowes ke arah Selatan. Bisa ke Aloha, Juanda, Sidoarjo, atau Tanggulangin. Itu untuk rute hari biasa. Lantas finis ngopi di kawasan jalan Walikota Mustajab. Kita beri nama Kopi Tiang karena ada tiang persis di depan café itu,” celoteh Daus, sapaan akrab Andy Firdaus bersemangat.
Sedangkan, gowes weekend biasanya finis di café yang berbeda tiap minggunya. “Biar tidak bosan dan ada suasana baru,” jelas Fahmi.
Karena anggota kian hari kian banyak, sekitar bulan Oktober 2021, mereka bertujuh sepakat sebagai bulan berdirinya KurmaCC.
Uniknya, semua anggota KurmaCC sepakat serius dalam gowes. Jadi mereka benar-benar menaikkan performa bersepedanya.
Untungnya di KurmaCC ada Matnur sebagai salah satu anggota. Dia adalah mantan pembalap nasional, juga mantan manager serta pelatih tim continental, KFC Cycling.
“Beruntung kami dibimbing Matnur dalam bersepeda. Jadi kami sering berkonsultasi bagaimana gowes yang baik dan meningkatkan performa,” jelas Fahmi.
Meski begitu, mereka masih tetap memperhatikan penampilan. “ Meningkatkan performa itu wajib. Tapi apparel yang kalcer itu keharusan! Dari atas sampai bawah harus matching. Itu sudah hukumnya,” bilang Miliantono, salah satu anggota KurmaCC yang paling modis dan kerap jadi ‘polisi fashion’ bagi teman-temannya.
KurmaCC tidak selalu serius gowes. Bahkan banyak berguraunya. Ada beberapa anggota KurmaCC yang lucu seperti Iyal yang berbobot 120 kg.
“Ada juga Boby yang suka buat celetukan aneh-aneh,” imbuh Daus.
Pernah suatu ketika, Iyal menantang Hasbi, salah satu anggota KurmaCC untuk gowes ke D’Gunungan di Taman Dayu Pandaan.
Hasilnya, Iyal yang berbobot ekstra itu harus angkat tangan karena tidak kuat gowes menanjak ke D’Gunungan itu. “Alhasil, malah Hasbi yang menuntun sepedanya Iyal,” bilang Daus lantas tertawa.
Meski begitu, semua itu hanya bercandaan antar anggota. Jadi tidak akan ada yang hard feeling. Karena mereka memiliki cara untuk memperkokoh pertemanan dan persaudaraan di luar agenda gowes. KurmaCC kerap melakukan kopdar sekedar ngafe atau makan bersama.
“Kami sangat gembira karena saat acara launching jersey kami, hampir semua anggota datang. Hanya beberapa yang berhalangan karena ada pekerjaan di luar Surabaya,” bangga Daus.
Launching jersey dilakukan Kamis, pada 3 Maret 2022 dengan gowes ke Sidoarjo lantas kembali ke Surabaya dan ngafe di Café Kopikir.
“Ada acara pembagian doorprize sekaligus bersilaturahmi antar anggota KurmaCC,” tutup Daus.
Advertisement