Kurangi Konflik, Pembangunan Papua Diselaraskan Kearifan Lokal
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin melanjutkan kegiatannya di Tanah Papua, Kamis 6 Juni 2024. Salah satunya akan melihat implementasi pembangunan di Kabupaten Sorong, Papua Barat, setelah melakukan kunjungan kerja di Provinsi Papua Pegunungan.
Provinsi Papua Pegunungan merupakan salah satu dari tiga daerah otonom baru hasil pemekaran wilayah di Papua. Dengan berdirinya provinsi ini, pemerintah menjadi semakin fokus untuk merumuskan strategi pembangunan yang sesuai dengan kearifan lokal dan konteks wilayah.
“Pendekatan berbasis kearifan lokal dan konteks wilayah dapat memperkuat penerimaan dan dukungan masyarakat serta mengurangi potensi konflik sehingga implementasi strategi pembangunan menjadi lebih relevan dan efektif,” ungkap wapres, saat meresmikan pencanangan Program Strategis Nasional dan Program Strategis Provinsi Papua Pegunungan di Gedung Aithousa, Jalan Trikora, Kota Wamena.
Wapres yang juga menjabat Ketua Badan Pengarah Percepatan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) mengungkapkan, pemerintah sangat memahami tantangan yang dihadapi dalam membangun wilayah Papua Pegunungan dengan kondisi geografis dan topografis yang sulit, penduduk yang terpencar di gunung dan lembah-lembah, dan aksesibilitas antarwilayah yang terbatas, seperti di wilayah adat Laa Pago.
“Perhatian terhadap wilayah adat Laa Pago telah ditekankan dalam RPJMN Tahun 2020-2024 sebagai salah satu program prioritas strategis dalam rangka percepatan pembangunan wilayah adat ini,” tegas Ma'ruf Amin.
Lebih lanjut, wapres menuturkan, pemetaan wilayah secara tepat di wilayah Papua Pegunungan sangat penting dilakukan. Sebab, masing-masing kabupaten di provinsi ini memiliki potensi dengan keunikan tersendiri.
“Sebagai contoh, rumuskan peran Kabupaten Pegunungan Bintang di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini, peran Kabupaten Yahukimo sebagai pintu gerbang dari selatan Papua, peran Kabupaten Yalimo sebagai pintu gerbang dari utara Papua, atau rumuskan program peningkatan kesehatan, pendidikan, dan standar hidup dengan target utama Orang Asli Papua di Kabupaten Nduga,” demikian arahan Ma'ruf Amin.
Dengan memahami karakteristik masing-masing wilayah, menurut wapres, pemerintah akan dapat merumuskan kebijakan dan program pembangunan yang lebih tepat sasaran dan menghindari pengalokasian sumber daya yang tidak efektif.
“Pada kesempatan yang baik ini, saya akan melakukan pencanangan program strategis nasional yaitu Perpanjangan Landasan Pacu Bandara Wamena dan Pembangunan Jalan Nasional Trans Papua Wamena-Jayapura, serta pencanangan program strategis Provinsi Papua Pegunungan di antaranya Pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Provinsi Papua Pegunungan, Kawasan Sentra Pangan Kabupaten Jayawijaya, Program Ketenagalistrikan di Kabupaten Lanny Jaya, dan Sistem Pengelolaan Air Minum di Kabupaten Jayawijaya,” ujarnya.
Ma'ruf Amin pun berharap, berbagai program tersebut benar-benar berdampak dan bermanfaat bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Papua Pegunungan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, terutama masyarakat Papua Pegunungan atas perjuangannya membentuk rumah besar Provinsi Papua Pegunungan,” pungkasnya.
Hadir pada acara ini di antaranya Pj Bupati Nduga Elai Giban, Pj Bupati Jayawijaya Sumule Tumbo, Pj Bupati Lanny Jaya Alpius Yigibalom, Bupati Yahukimo Didimus Yahuli, Pj Bupati Yalimo Nahor Nekwek, Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana, Pj Bupati Mamberamo Tengah Manogar Sirait, Pj Bupati Tolikara Marthen Kogoya, Pj Sekretaris Daerah Provinsi Papua Pegunungan Wasuol Demianus Siep, Anggota BP3OKP Hantor Matuan, Тokoh Masyarakat Adat Wouma Paulus Matuan, Тokoh Masyarakat Adat Walesi Ismail Wetapo, para Pimpinan Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Pegunungan, serta segenap jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Papua Pegunungan.
Advertisement