Kurangi Emisi Karbo Tahun 2040, Ini Strategi Mahasiswa ITS
Tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merancang ide terkait Net Zero Emission (Nol Emisi Karbon) melalui pendekatan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM).
Ide tersebut digagas oleh Annisa Ramadhani, Reyhan Hamdan Ibda’u Atma, dan Anisa Luthfiah Amalia. Inovasi ini difokuskan untuk mengurangi emisi karbon sebesar 38 persen di tahun 2040 mendatang. Diketahui Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon di tahun 2060 atau bisa lebih cepat.
Perwakilan tim, Annisa menjelaskan, secara garis besar ada lima hal yang menjadi asal muasal ide ini. Pertama adalah kegiatan produksi pupuk yang ditengarai menjadi penyumbang terbanyak gas amonia.
“Alasan kedua adalah hadirnya regulasi baru pemerintah terkait pajak emisi gas karbon yang mengharuskan pelaku ekonomi beralih ke aktivitas ekonomi hijau,” papar mahasiswi berhijab tersebut, Selasa, 16 Agustus 2022.
Lebih lanjut, kata Annisa, harga produk yang meningkat serta pesatnya teknologi kompetitor juga dinilai menjadi alasan lainnya. Selain itu, kini telah terjadi pergeseran pasar di dunia agribisnis dengan hadirnya sustainable product atau produk ramah lingkungan.
Dalam penyusunan ide ini, menurut Annisa, Tim Macario menggunakan metode analisis Threats, Opportunities, Weaknesses, Strengths (TOWS), metode micro, metode macro, serta metode QSPM. Metode TOWS sendiri, timpal Annisa, digunakan untuk mendapatkan kebijakan strategis dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal yang dimiliki PT PKT.
Selanjutnya, papar Annisa, metode micro dilakukan dengan memahami persaingan suatu industri, mengidentifikasi posisi bisnis, serta memosisikan perusahaan agar lebih unggul daripada kompetitor.
“Sedangkan analisis macro dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi suatu perusahaan,” terang Annisa lebih lanjut.
Terakhir, dijelaskan Annisa, metode QSPM digunakan sebagai upaya penentuan prioritas alternatif strategi yang diperoleh dari analisa Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT).
"Hasil dari analisis metode ini adalah PT PKT, dapat mengimplementasikan developing new business & technologies menjadi strategi yang tepat sembari menunggu Carbon Capture Storage (CCS) berhasil dibentuk di tahun 2040 mendatang," jelas Annisa.
Berkat ide tersebut, Tim Macario telah berhasil menyabet juara ketiga di ajang GAMA BCC 2022 tersebut. Dalam kompetisi tersebut, Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nawal Nely selaku juri memberikan respons yang positif terhadap ide itu.
Adapun masukan yang didapatkan tim tersebut adalah untuk kembali menggali informasi model bisnis dan memperhatikan kelayakan dari segi finansial.
Advertisement