Kurangi Anak Bermain Gadget, Pasuruan Gelar Kompetisi Oltrad
Federasi Olahraga Masyarakat Tradisional Indonesia (FORMI) Kabupaten Pasuruan, menyelenggarakan Kompetisi Pasuruan Oltrad (Olahraga Tradisional) 2019.
Kompetisi dibuka oleh Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron serta Ketua FORMI Kabupaten Pasuruan, Lulis Irsyad Yusuf, di Lapangan Martopuro, Kecamatan Purwosari, Rabu, 13 September 2019 pagi.
Pembukaan kompetisi tersebut ditandai dengan atraksi oltrad yang ditampilkan para pelajar SDN Martopuro I. Mereka memperagakan beberapa jenis permainan tradisional. Diantaranya Egrang, tarik tambang, dagongan, ular naga, balap karung, lompat tali dan lainnya.
Tak hanya para pelajar saja, Ketua Formi yang juga istri Bupati Pasuruan, Lulis juga ikut nimbrung dalam permainan lompat tali, ular naga dan tarik tambang. Begitu pula Gus Mujib-panggilan akrab Wakil Bupati Pasuruan, KH Abdul Mujib Imron yang mengulang memori masa kecil dengan ikutan balap karung bersama para Kepala OPD dan Pengurus FORMI.
Menurut Lulis, sejak dilaksanakan mulai tahun 2017 lalu, antusiasme para peserta sangat meningkat. Hal itu ditunjukkan dengan jumlah kepesertaan yang mencapai lebih dari 1200 anak dari 24 kecamatan se-Kabupaten Pasuruan.
"Saya sangat senang dan puas, karena anemo peserta sangat luar biasa. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih untuk semua Pengurus FORMI dan panitia yang ikut mensukseskan kompetisi Oltrad ini," katanya.
Khusus untuk Pasuruan Oltrad 2019, total ada 4 cabang oltrad yang dilombakan. Yakni tarik tambang, klompen raksasa, egrang dan hadang. Seluruh peserta adalah anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Kata Lulis, tujuan digelarnya Pasuruan Oltrad adalah untuk menghidupkan kembali permainan tradisional yang sudah mulai tergerus oleh zaman. Apalagi saat ini, virus gadget sudah membuat anak lupa akan segalanya, termasuk kebutuhan bermain dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
"Banyak sekali permainan tradisional pas jaman saya kecil dulu, seperti egrang, dagongan, kelompen raksasa dan sejenisnya. Maka dari itu kita gelar perlombaan ini supaya kenangan masyarakat akan masa kecilnya yang indah, terulang lagi. Jangan sampai anak-anak kita kalah dengan game di gadget," katanya.
Lulis menjelaskan, Pasuruan Oltrad adalah sebuah event yang bermuara pada upaya mengolahragakan masyarakat, dan memasyarakatkan olahraga sesuai dengan visi dan misi FORMI. Artinya, kegiatan ini bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang kurang senang dengan olahraga berat, semisal lari, voli dan jenis olahraga lainnya.
"Permainan tradisional ini kan juga termasuk unsur olahraga. Selain melestarikan budaya, kita yang memainkan pun juga akan merasakan olahraga. Karena, untuk memainkannya dibutuhkan tenaga," katanya.
Sementara itu, Gus Mujib dalam sambutannya meminta agar gelaran Pasuruan Oltrad terus eksis di tengah-tengah masyarakat. Hal itu penting, karena untuk menumbuhkan memori akan masa kecil yang tak terlihat lagi di zaman seperti saat ini.
"Saya harapkan kegiatan Pasuruan Oltrad ini bisa dilanjutkan di tahun-tahun mendatang. Energinya sangat positif dan bagus untuk mengajak anak-anak kita agar tidak melupakan permainan tradisional pas jaman kita kecil dulu," katanya. (sumber: www.pasuruankab.go.id)