Kunjungi Probolinggo, Mensos Dilapori Pungli Bansos
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini berkunjung di Desa Bantaran, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo, Senin, 21 Februari 2022 siang. Mantan Walikota Surabaya ini disambut curhatan seorang penerima bantuan sosial (bansos).
Buasim Mulyo, warga Desa Tanjungrejo, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo mengeluhkan, bansos yang diterimanya diduga terkena pungutan liar (pungli). Buasim Mulyo mendekati Mensos sambil menunjukkan beberapa lembar berkas. Ia menduga, uang bansos dipotong sekitar Rp1-1,8 juta dari rekening penerima bansos di desa.
Buasim Mulyo mengaku, dirinya sudah pernah melaporkan kasus pungli bansos itu ke Polresta Probolinggo. Namun hingga kini belum ada tindak lanjut kasus tersebut.
“Sejak dulu sudah melaporkan ke Polres Probolinggo Kota, tapi sampai sekarang belum ada penindakan. Saya jauh-jauh dari Desa Tanjungrejo datang menemu Bu Mensos, agar hak-hak penerima bansos dikembalikan,” ungkap dia.
Buasim Mulyo menceritakan, ada oknum petugas yang diduga melakukan pungli. Modusnya, saat pencairan bansos tahap pertama, dana dari rekening penerima dipotong sebesar Rp1 juta.
Menanggapi pengaduan warga, Mensos kemudian memanggil stafnya untuk menindaklanjuti kasus tersebut. Mensos juga berjanji akan mendalami jenis bansos yang diduga dipungli oleh oknum.
Risma mengatakan, jajaran Polresta Probolinggo akan menindaklanjuti pengaduan Buasim Mulyo. “Kami juga bekerja sama dengan Bareskrim Mabes Polri untuk menindaklanjuti masalah ini,” katanya.
Sementara itu kedatangan Mensos Risma ke Desa Bantaran, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo untuk memantau pencairan BPNT tahun 2021. Ternyata BPNT tahun lalu, masih ada sekitar 5.000 penerima yang belum dicairkan bansosnya.
Mensos berharap, BPNT yang tersisa itu bisa dicairkan semuanya paling lambat tiga hari ke depan. Mensos juga bercakap-cakap dengan sejumlah warga yang menerima BPNT di balai desa.
Seperti diketahui, penerima Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di Kabupaten Probolinggo sebanyak 7.760 orang. Per Minggu 20 Febuari 2022, sebanyak 1.835 penerima sudah mencairkan BPNT-nya. Sehingga masih ada 5.925 penerima manfaat yang BPNT-nya belum dicairkan.
“Kami berharap sebanyak 5.000 lebih penerima KKS ini bisa segera menerima pencairan dana. Jika dana tidak tersalur akan dikembalikan ke kas negara,” kata Tri Rismaharini
Advertisement