Kunjungi Pasar Turi, Machfud Arifin: Ini Pasar Turu
Bakal Calon Walikota Surabaya, Machfud Arifin menyapa pedagang di Pasar Turi, Surabaya, Jumat 14 Agustus 2020. Di depan pedagang, Machfud Arifin mengaku miris melihat kondisi pasar yang dahulu menjadi salah satu pusat perputaran perekonomian di Surabaya, kini seolah mati suri.
“Ini pasar turu (tidur) bukan Pasar Turi. Turi itu kembang, bisa buat makan, ini pasar turu. Akan kami bangkitkan Pasar Turi ini,” aku Machfud usai pertemuan.
Mantan Kepala Kepolisian Daerah Jawa Timur itu mengatakan, keberadaan Pasar Turi ini seperti tidak dimanfaatkan oleh Pemerintah Kota Surabaya untuk membantu pedagang, sekaligus mencari pendapatan. Bahkan pedagang Pasar Turi tak bisa berjualan dengan normal lantaran polemik Pemkot Surabaya dengan investor gedung yang baru dibangun akibat terjadi kebakaran pada 2007 itu, belum juga usai.
Menurut Machfud, polemik itu membuat pedagang susah masuk ke dalam pasar. Masalah itu terjadi berlarut-larut, sejak pasar terbakar di tahun 2007. “Harusnya selesai 2013 kemudian bisa masuk, tapi ini gak bisa masuk-masuk. Ini sangat berdampak pada pedagang, pada lingkungan yang harusnya fungsi jalan itu bisa bagus malah jadi tempat dagangan darurat. Darurat kok bertahun-tahun 13 tahun,” ujarnya.
Ia pun lantas berjanji akan menyelesaikan masalah di Pasar Turi sebagai prioritasnya ketika terpilih menjadi Walikota Surabaya nanti. “Kalau saya terpilih, saya akan menjadikan ini prioritas utama. Persoalan ini ayo kita urai. Saya akan berada di balik para pedagang untuk mengatasi masalah ini,” imbuh Machfud.
Sementara itu, perwakilan pedagang, Yusuf Tan mengaku, selama ini tidak mendapat bantuan dari Pemkot Surabaya. Mereka kesulitan tidak bisa masuk untuk berjualan. “Harapan, kami ingin dibantu supaya pedagang gak terlantar lebih lama lagi, kalau bisa secepatnya bisa berjualan lagi karena harta kita habisnya di Pasar Turi ini,” katanya.
Yusuf mengatakan, sejak lama sejatinya pedagang sudah sangat siap untuk masuk berdagang, hanya karena terlilit kasus yang tak kunjung usai membuat para pedangan kesulitan. Ditambah pandemi Covid-19 membuat pedagang tak lagi punya modal. “Kami dapat stan, kalau gak ada modal gimana mau jualan. Ini yang kami harapkan dari Pak Machfud bisa ada solusi,” pungkasnya.