Kunjungi Grahadi, Wapres Rumuskan Jurus Entas Kemiskinan di Jatim
Wakil Presiden, Ma'ruf Amin bertemu dengan Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, bersama lima bupati di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis, 30 September 2021.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), turun langsung untuk merumuskan cara mengentaskan kemiskinan di wilayah Jatim.
"Hari ini saya berkunjung ke Jawa Timur bertemu dengan ibu gubernur dan lima bupati dalam rangka kegiatan pengentasan kemiskinan ekstrem," kata Ma'ruf, di Gedung Negara Grahadi.
Di Jatim sendiri ada lima kabupaten yang jadi pilot project atau percontohan program nasional percepatan pengentasan kemiskinan ekstrem. Yakni, Bangkalan, Sumenep, Probolinggo, Bojonegoro dan Lamongan.
Ma'ruf mengungkapkan, saat ini ada sekitar 10 juta masyarakat yang masuk dalam kategori miskin ekstrem di Indonesia. Dia menargetkan angka tersebut turun hingga 0 persen pada 2024 mendatang. "Kami sendiri menargetkan pada 2024, kemiskinan ekstrem yang sebelumnya hingga 10 juta lebih itu bisa kita tuntaskan sampai 0 persen," ucapnya.
Usai melakukan rakor bersama Khofifah, Ma'ruf mengaku telah menemukan gambaran untuk mengentaskan kemiskinan. Salah sayunya menggunakan APBD kabupaten maupun provinsi. "Dan dibantu pusat dan juga nanti ditambah dengan mengikutsertakan InsyaAllah swasta dan bersama kemitraan CSRnya untuk membantu," jelasnya.
Untuk saat ini, pengentasan kemiskinan pada 2021, hanya menyisakan waktu tiga bulan. Pemerintah berkomitmen membantu melalui penambahan alokasi anggaran yang diprioritaskan kepada lima kabupaten.
Ma’ruf mengatakan, tambahan dana untuk penanggulangan kemiskinan ekstrem ini disalurkan melalui bantuan sosial tunai. Bantuan tersebut akan diberikan selama tiga bulan hingga akhir tahun 2021.
Agar tepat sasaran, kata Ma’ruf, diperlukan pemutakhiran data kelompok penerima manfaat (KPM) bantuan sosial tunai. Ia pun meminta agar gubernur dan bupati memastikan data kelompok penerima manfaat. "Dari pertemuan yang kami dengarkan tadi semua optimis kabupaten bisa menyelesaikan kemiskinan ekstremnya," tutupnya.