Kunjungi Banyuwangi, Komisi X DPR RI Gali Pengembangan Wisata
Komisi X DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi untuk menggali pengembangan wisata di daerah, khususnya desa wisata di Indonesia, khususnya di Banyuwangi. Para wakil rakyat ini melihat langsung potensi desa wisata dan berdialog dengan para pelaku wisata untuk mendapatkan masukan dan saran.
“Desa wisata merupakan salah satu program unggulan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang menjadi mitra dari Komisi X. Untuk itu, kami tengah mencari masukan dan saran sebanyak-banyaknya langsung dari para pelaku wisata di daerah tentang apa saja yang perlu dilakukan,” ujar Muhammad Nur Purnamasidi.
Hal ini disampaikan saat rombongan Komisi X mengunjungi Desa Wisata Kemiren pada Jumat, 4 Juni 2021 malam. Dia menambahkan Desa Kemiren merupakan desa wisata yang mayoritas dihuni suku Osing, suku asli di Banyuwangi. Desa ini, kata dia, masih menjaga autentisitas lokalnya. Mulai dari bangunan rumah tradisional hingga tradisi budaya yang tetap terjaga. Warga Kemiren juga dikenal ramah.
“Menurut kami, masyarakat Kemiren memiliki kesadaran untuk mengembangkan desanya menjadi destinasi wisata karena menyuguhkan lokalitasnya. Dan ini dikemas menarik, sehingga mampu menarik wisatawan," katanya.
Desa Kemiren adalah desa wisata yang telah mendapatkan sertifikasi Desa Pariwisata Berkelanjutan dari Kemenparekraf dan Lembaga Sertifikasi Produk-Indonesia Sustainable Tourism Council (LS-Pro-ISTC) pada 2020 lalu.
Desa Wisata Berkelanjutan mengacu pada empat hal yaitu pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan, pemanfaatan ekonomi untuk masyarakat lokal, pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung, dan pelestarian lingkungan. Sertifikasi ini juga bukti wisata yang berkualitas di tengah kondisi Covid-19 dengan menerapkan 4K, yaitu Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan.
“Masukan ini nantinya bisa menjadi benchmark bagi pengembangan desa wisata di tingkat nasional. Program apa yang efektif dan terukur untuk pengembangan desa wisata nantinya," jelasnya.
Komisi X telah melakukan beberapa langkah untuk mendorong pengembangan desa wisata di antaranya meningkatkan SDM pelaku wisata dan warga Desa, hingga membangun sistem digital terkait dengan UMKM yang ada di desa tersebut.
“Kami melakukan pendampingan desa wisata yang sudah ada untuk meningkatkan kapasitas SDM. Hingga nanti harapanya dari desa tertinggal menjadi desa maju, lalu desa wisata manndiri,” lanjutnya.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyatakan, kedatangan Komisi X ini merupakan kebanggaan dan kehormatan bagi Banyuwangi. Karena secara tidak langsung turut dilibatkan dalam pengembangan Desa Wisata nasional.
Ipuk berharap para legislator ini bisa mendukung ekowisata yang selama ini menjadi dasar pengembangan pariwisata di Banyuwangi. Dalam pandangannya, Desa Wisata adalah relasi dari ekowisata. Pandemi ini secara tidak langsung membuat kita semua beralih pada wisata alam.
"Banyuwangi sendiri terus berbenah dan menyiapkan diri untuk menerima wisatawan namun dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat," ujarnya.