Kunjungan Wisata Turun, Walikota Malang Minta Dimaklumi
Tingkat kunjungan wisatawan di Kota Malang diprediksi menurun berdasarkan catatan dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI). Hal ini disebabkan karena kebijakan yang mewajibkan tamu hotel yang menginap di Kota Malang untuk menyertakan hasil rapid antibodi atau antigen.
Berdasarkan catatan PHRI Kota Malang, sebanyak 20 hingga 30 persen tamu hotel membatalkan pesanan kamar dan memprediksi tingkat okupansi hanya sampai 50 persen saja. Data tersebut didapatkan dari 70 hotel yang berada di bawah naungan PHRI Kota Malang.
Walikota Malang, Sutiaji, kepada para penyedia jasa layanan wisata agar memaklumi kebijakan tersebut karena penyebaran Covid-19 di Kota Malang sedang mengalami peningkatan.
"Seperti diketahui bersama, angka kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan. Kepala daerah mempunyai tanggung jawab untuk memberikan gas dan rem. Mohon dimaklumi, saat ini sedang direm," tuturnya pada Rabu, 23 Desember 2020.
Sutiaji mengatakan, tujuan Pemkot Malang mengeluarkan SE Nomor 34 Tahun 2020 tentang protokol kesehatan perjalanan wisawatan tersebut adalah untuk menekan penyebaran Covid-19.
"Kami meminta pihak hotel untuk memahami. Kami senang jika pendapatan hotel meningkat. Tapi, karena lonjakan kasus Covid-19 yang luar biasa, harus direm dengan mengeluarkan aturan tersebut demi kepentingan bersama," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Walikota Malang, Sutiaji akhirnya mengambil keputusan untuk mewajibkan rapid antigen bagi wisatawan yang hendak menginap di Kota Malang.
Keputusan tersebut diambil setelah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dan Pemerintah Kota (Pemkot) Batu.
Jika nanti wisatawan yang hendak menginap di Kota Malang tidak membawa bukti hasil rapid antibodi atau antigen, Sutiaji menginstruksikan agar pihak hotel tidak memperbolehkan tamu tersebut menginap.
Sutiaji melanjutkan, nantinya pihak hotel juga harus melaporkan jumlah tamu yang menginap beserta dengan hasil rapid antibodi atau rapid antigen yang dibawanya.
Advertisement